GridHEALTH.id - Dikutip dari American Diabetes Association, penderita diabetes lebih rentan terhadap efek parah dari virus.
Ketika orang dengan diabetes mengembangkan infeksi virus, bisa lebih sulit untuk diobati karena fluktuasi kadar glukosa darah atau kadar gula darah dan, mungkin, adanya komplikasi diabetes.
Tampaknya ada dua alasan untuk ini. Pertama, sistem kekebalan terganggu akibat diabetes, membuat penderitanya lebih sulit untuk melawan virus dan kemungkinan mengarah ke periode pemulihan yang lebih lama. Kedua, virus dapat berkembang di lingkungan glukosa darah tinggi.
Ketika orang-orang dengan diabetes tidak mengelola diabetes mereka dengan baik dan mengalami kadar gula darah yang berfluktuasi, mereka umumnya berisiko untuk sejumlah komplikasi yang berhubungan dengan diabetes.
Itu sebabnya, di masa pandemi Covid-19 ini, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan seseorang yang memiliki penyakit kronis seperti diabetes, lebih rentan terkena Covid-19.
Saat pandemi Covid-19 merebak pertama kali di Wuhan, China, diketahui angka kematian penderita diabetes tiga kali lipat lebih tinggi dibandingkan penderita secara umum.
Baca Juga: Si Kecil Juga Bisa Kena Diabetes, Ini Gejala yang Harus Diwaspadai
Baca Juga: Steroid Prednison Sedang Diuji Untuk Mengobati Pasien Covid-19 Kritis
"Data dari Wuhan memang betul disampaikan (angka kematian penderita diabetes pada Covid-19) tiga kali. Bahkan di Amerika bisa empat hampir lima kali lipat terhadap pasien-pasien diabetes dibandingkan non diabetes," jelas Prof. Dr. dr. Ketut Suastika, SpPD-KEMD., Ketua Umum PB PERKENI dalam Konferensi Pers Virtual Inovasi Dan Transformasi Penanganan Diabetes Secara Individual Selama Pandemi Covid-19 yang diadakan oleh PB PERKENI bersama Sonofi (07/08/20).
Source | : | American Diabetes Association,webinar |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar