Dalam pernyataannya, De Blasio memberikan tenggat waktu hingga Jumat malam bagi para wali murid untuk mendaftarkan anak-anak mereka untuk bersekolah tatap muka, pembelajaran jarak jauh, atau campuran.
Kebijakan pemerintah membuat tekanan tersendiri bagi 13 ribu sekolah di seluruh negeri. Mereka diharuskan mencari cara menjaga anak-anak tetap aman dengan segudang protokol kesehatan, sembari tetap melakukan kegiatan ajar mengajar.
Dr. Tina Hartert dari Universitas Vanderbilt mengatakan, pihak berwenang bisa meningkatkan pengujian Covid-19 pada anak-anak untuk mengontrol penularan.
Saat ini, Hartert sendiri sudah memimpin penelitian yang didanai pemerintah untuk melakukan pengujian ke sekitar 2.000 keluarga.
"Alat pengujian dikirim ke keluarga, mereka diajari cara mengumpulkan sampel ini, lalu sampel dikirim kembali laboratorium pusat," urainya.
Hal lain yang bisa dilakukan saat ini adalah dengan membersihkan bus sekolah. Di Lawrence Township, Indiana, pihak berwenang melakukan penyemprotan disinfektan tingkat rumah sakit untuk bus sekolah bagi siswa yang masih membutuhkan tumpangan.
Baca Juga: Glaukoma Tidak Dapat Disembuhkan, Begini Tips Cara Merawatnya
Baca Juga: Lakukan 5 Rutinitas Ini Sebelum Berangkat Tidur dan Rasakan Hasilnya
Sementara di Indonesia, pemerintah memutuskan untuk memperbolehkan sekolah melakukan kegiatan belajar-mengajar secara tatap muka di daerah zona kuning, atau risiko rendah virus corona, secara bertahap.
Source | : | Kompas.com,CBS News,harvard medical school,Gridhealth.id,gelora.co.id |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar