GridHEALTH.id - Jika kita dipuji-puji bisa melakukan hal baik dan 'legowo' berteman dengan mantan sebaiknya jangan senang dulu.
Sebabnya, sebuah studi yang dilakukan belum lama ini malah menunjukkan sebaliknya. Bahwa berteman dengan mantan menunjukkan gangguan psikologis yang lebih dalam yang mengarah ke psikopat.
Para ahli di Universitas Oakland melakukan penelitian dan menerbitkannya di Personality and Individual Differences. Mereka menganalisis ciri-ciri kepribadian pada 861 orang sekaligus kehidupan pribadi mereka.
Peserta menjawab pertanyaan tentang hubungan masa lalunya, di antaranya salah satu pertanyaan apakah mereka tetap dekat dengan mantannya. Setelah fase ini, partisipan menerima kuesioner untuk kualitas narsistik dan psikopat.
Hasilnya, partisipan dengan ciri-ciri kepribadian yang mirip dengan psikopat lebih cenderung untuk tetap dekat dengan mantan mereka.
Psikopat adalah salah satu bentuk gangguan kepribadian antisosial. Ini menggambarkan orang-orang dengan ciri kepribadian yang mirip dengan narsisis dan sadis.
Baca Juga: Studi: Mengabaikan Aturan Physical Distancing Adalah Tanda Psikopat
Baca Juga: HR-Positif, HER2-Negatif, Subtipe Kanker Payudara Metastatis Tertinggi di Dunia
Keegoisan dan kurangnya empati juga menjadi cirinya. Psikopat seringkali menunjukkan bukti serius dari sifat-sifat ini. Semua yang mereka lakukan adalah untuk memotivasi diri sendiri.
Psikopat menggunakan pesona palsu dan mempertahankan hubungan strategis dengan mantan bahkan setelah putus.
Mengapa psikopat tetap menjalin hubungan dengan mantan? Kemungkinan alasannya berhubungan dengan keintiman, uang, atau ingin mendapatkan informasi.
Psikopat bahkan tidak bisa membayangkan melihat mantannya bersama dengan orang lain. Terkadang, mereka menggunakan pesonanya untuk menjaga mantan mereka hanya untuk diri mereka sendiri.
"Kencan itu cukup sulit tanpa semua orang berpikir bahwa setiap kali mantan Anda ingin tetap berteman, mereka memiliki kecenderungan psikopat atau memotivasi dalam pikirannya," kata Dr. Paulette Sherman, psikolog dan penulis 'Dating from the Inside Out', dikutip Healthy Food House (30/082020).
"Ini adalah temuan yang menarik karena menunjukkan niat beberapa orang untuk melanjutkan hubungan itu.
Mereka mungkin tertarik melakukannya untuk motif egois, seperti terus mengakses seks, informasi, atau keuntungan praktis lainnya. Mereka mungkin tidak memikirkan dampak emosional pada mantan mereka," lanjut dia.
Baca Juga: Hati-hati, Ternyata Orang Kurus Bisa Kena Diabetes, Ini Gejalanya
Baca Juga: Program ASA DARA, Dukungan Nyata Bagi Penyintas Kanker Payudara
Pakar tersebut juga mengatakan untuk tidak menyamaratakan semua mantan sebagai psikopat.
"Karena itu, saya telah melihat beberapa klien memilih untuk tetap bersahabat atau berteman dengan mantan karena alasan normal dan bahkan altruistik.
Klien-klien ini menginginkan yang terbaik untuk mantannya, mereka menikmati kebersamaan dan tahu batasan yang jelas tentang menjadi teman dan tidak berhubungan seks atau membuat permintaan yang tidak masuk akal," kata dia.
"Seringkali mereka tidak lagi tertarik satu sama lain, keduanya berada dalam hubungan lain, dan menghormati pasangan masing-masing.
Baca Juga: Studi: Ibu Hamil Terinfeksi Virus Corona Berpotensi Alami Pneumonia
Baca Juga: Demi Cegah Komplikasi, Ini 5 Minuman Terbaik Untuk Penderita Diabetes
Memang tidak mudah dilakukan, tetapi bisa terjadi dan penting untuk tidak berpikir bahwa semua mantan yang ingin tetap berteman memiliki kecenderungan atau motivasi psikopat," jelas Sherman. (*)
#berantasstunting #hadapicorona
Source | : | healthyfoodhouse.com |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar