GridHEALTH.id - Kabar bahwa vaksin Covid-19 memberikan banyak khasiat rupanya kini tengah disangsikan banyak pihak.
Pasalnya, seorang relawan yang disuntik vaksin Covid-19 buatan China, Sinovac Biotech kabarnya kini terpapar virus corona setelah sempat bepergian ke Kota Semarang.
Baca Juga: Kelanjutan Nasib Relawan Vaksin Covid-19 di Bandung, Positif Terpapar Virus
Padahal sebelumnya, vaksin Covid-19 dikabarkan memberikan efek kekebalan hingga lebih dari 50%.
Bahkan, Ketua Umum Pengurus Besar IDI Daeng Faqih memprediksi, bahwa vaksin Covid-19 hanya bertahan dalam jangka waktu 6 bulan sejak disuntikkan ke dalam tubuh.
Terlepas dari itu, kini Dinas Kesehatan Kota Semarang menyangsikan bahwa relawan tersebut terpapar virus corona di kotanya.
Dinas Kesehatan Kota Semarang meminta pihak terkait melacak riwayat relawan yang telah disuntik vaksin Sinovac buatan China namun masih terpapar Covid-19.
Sebab, relawan tersebut disebut-sebut terpapar corona setelah sempat bepergian ke Kota Semarang.
"Harus dipastikan yang bersangkutan (rekawan) 14 hari sebelumnya selain pergi ke Semarang ke mana lagi," tutur Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang Abdul Hakam, Jumat (11/9/2020), dikutip dari Kompas.com.
Baca Juga: Tak Perlu Olahraga Berlebih, Posisi Ini Dipercaya Dapat Ringankan Gejala Covid-19
Abdul menjelaskan, belum tentu relawan itu terinfeksi Covid-19 ketika berada di Semarang.
Ada kemungkinan, relawan yang telah menjalani penyuntikan vaksin Covid-19 itu terpapar ketika di perjalanan.
Oleh karena itu ia meminta, pihak terkait juga memeriksa jalur perjalanan yang ditempuh.
Baca Juga: Sudah Pakai Masker Tapi Kasus Positif Covid-19 Terus Naik, Penyebabnya Sepele
"Jalur yang ditempuh saat ke Semarang menggunakan darat atau udara, kendaraan umum atau pribadi kan juga harus ditelusuri," katanya.
"Karena bisa jadi yang bersangkutan justru terpapar saat di perjalanan. Apalagi jika menggunakan jalur darat, faktor risiko selalu ada," tutur Abdul.
Sementara itu, menurut Daeng, vaksinasi massal yang akan dilakukan pemerintah harus serempak untuk mencegah adanya penularan lanjutan.
Baca Juga: Hati-hati Klaster Pilkada, Ada 60 Calon Kepala Daerah yang Positif Terinfeksi Virus Corona
"Terkait vaksinasi ini, harus ada kerja sama dengan berbagai elemen masyarakat dan pemerintah agar berjalan lancar," ucap Daeng dalam konferensi pers virtual, Jumat (4/9/2020).
Vaksin ini, lanjut Daeng, tidak memberikan efek permanen akan kebal selamanya. Kekuatan imunitas itu ada keterbatasan waktu.
"Kami mengambil estimasi khasiat dari vaksin ini enam bulan, maka dari itu harus dilakukan secara serempak. Sehingga nanti dapat dievaluasi hasil dari vaksinasi ini dengan cepat," ujar Daeng. (*)
Baca Juga: Klaster Pilkada Jadi Ancaman Baru Covid-19, Komisioner KPU Positif Terinfeksi Virus Corona
#hadapicorona
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Komentar