GridHEALTH.id - Salah satu aktor, Ade Firman Hakim meninggal dunia pada hari Senin(14/09/2020) di RS Tarakan jam 17.20 WIB. Ade meninggal di usia 31 tahun.
Penyebab meninggalnya Ade Firman diduga akibat Covid-19. Hal ini diungkap adik Ade Firman Hakim, Dai Tirta Yusli bahwa sebelumnya Ade Firman mengalami gejala demam. Ia juga sempat dibawa ke rumah sakit suspect Covid-19.
"Minggu lalu dia udah drop parah, tapi masih pegang HP, masih berusaha pegang HP, kontak teman-temannya, saya larang. Akhirnya makin drop saya bawa ke rumah sakit suspect Covid-19," kata Dai Tirta Yusli.
Manajer Ade, Ruly Lubis, mengatakan kepada CNNIndonesia.com (14/09/2020) bahwa kliennya tersebut mulai demam sejak Kamis pekan lalu.
"Dia ada flek di paru-paru, lalu dirujuk ke RS Tarakan karena itu rumah sakit rujukan Covid, kan?" tutur Ruly.
Ade langsung menjalani tes penyakit akibat virus corona atau Covid-19. Belum keluar hasil tes swab tersebut, kondisi Ade kian turun pada akhir pekan lalu.
Baca Juga: Rapid Test Drive Thru 150 Ribu Rupiah Ditawarkan di Rumah Sakit di Jakarta Timur
Meski begitu, pemakaman Ade Firman tetapmenggunakan protokol Covid-19. "Mengikuti protokol Covid-19 sih, di Tegal Alur. Saya sih minta doanya, doain yang terbaik, maafin kesalahan-kesalahannya, itu aja," tutur Dai Tirta Yusli, dikutip dari detikcom (14/09/2020).
Ramalan bahwa pandemi virus corona telah pindah ke populasi yang lebih muda ternyata mulai terbukti.
Dilansir dari CNN Internasional, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) pada 25/08/2020) menyatakan bahwa kasus-kasus terkahir di AS belakangan ini melanda orang-prang yang lebih muda.
"Jelas bahwa kita sekarang melihat infeksi yang menargetkan orang yang lebih muda," kata Direktur CDC, Dr. Robert Redfield saat berbicara melalui media.
"Orang-orang yang lebih muda mungkin tidak mengambil risiko penyebaran pandemi seserius sebelumnya," tambah Dr. Jay Butler dari CDC.
"Tetapi kita mungkin perlu mengeluarkan pesan bahwa orang muda tidak secara alami kebal terhadap virus ini, meskipun mereka mungkin berisiko lebih rendah dari infeksi parah," katanya.
Menurut CDC, risiko komplikasi serius dan kematian akan meningkat seiring bertambahnya usia, meskipun tidak ada batas usia yang jelas untuk risiko yang lebih tinggi atau lebih rendah.
Baca Juga: Suka Nyeri Punggung? Jangan Buru-buru Panik, Redakan Lewat 6 Hal Ini
Penderita diabetes, penyakit ginjal, asma sedang hingga berat, dan obesitas juga berisiko lebih tinggi.
Menanggapi pertanyaan dari CNN, Butler mengakui bahwa AS memiliki proporsi yang tinggi orang-orang muda dengan obesitas.
"Kita harus mengakui kenyataan. Bangsa kita tidak sesehat beberapa negara lain, terutama jika Anda melihat obesitas dan beberapa kondisi medis lainnya," kata Butler.
"Penting untuk menyampaikan pesan ini," kata Butler. Butler menegaskan, bahwa semua orang perlu memahami bahwa masih ada beberapa risiko penyakit parah selain Covid-19 yang juga bisa menyerang orang muda.
Baca Juga: Bila Tak Ditangani, Serangan Migrain Bisa Memburuk Saat Menopause
Baca Juga: 6 Alasan Mengapa Wanita Butuh Masturbasi, Bisa Perbaiki Mood
Butler mengatakan CDC sedang mengeksplorasi penggunaan alat media sosial seperti TikTok untuk menjangkau audiens yang lebih muda. (*)
#berantasstunting#hadapicorona (*)
Source | : | detik.com,Center for Disease Control and Prevention,CNN Indonesia |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar