GridHEALTH.id - Selain pola hidup sehat, olahraga dan diet yang baik sesuai dengan kondisi kesehatannya, dalam manajemen diabetes perlu untuk melakukan PGDM.
PGDM adalah singkatan dari Pemantauan Glukosa Darah Mandiri, yang dilakukan berkala dengan menggunakan glukometer oleh penyintas diabetes atau keluarganya.
Baca Juga: Manfaat Jeruk untuk Melawan Penyakit Kronis, Mulai dari Diabetes Hingga Masalah Kulit
Dengan PGDM teratur, bisa memberikan informasi tentang variabilitas gula darah harian, seperti glukosa darah setiap sebelum makan, satu atau dua jam setelah makan, atau sewaktu-waktu pada kondisi khusus.
Hal itu penting sekali bagi penyintas diabetes, karena PGDM memiliki empat manfaat utama;
1. Menjaga keselamatan penyandang diabetes
Mendiagnosis episode hipoglikemia khususnya pada pengguna insulin dan sekretagok insulin
Mencegah risiko hipoglikemia pada penyandang diabetes saat melakukan aktivitas yang dapat membahayakan dirinya atau orang lain, misalnya pengemudi, operator mesin berat, atau pemadam kebakaran
Mengindentifikasi episode hipoglikemia dan hiperglikemia selama puasa Ramadan dan puasa lainnya
Memantau glukosa darah pada keadaan khusus, seperti diabetes dengan kehamilan dan diabetes rawat jalan yang sedang sakit akut, seperti demam dan diare.
2. Membantu upaya perubahan gaya hidup
Pemantauan gula darah mandiri memberikan data sebagai umpan balik objektik bagi penderita diabetes terhadap terapi gizi medic dan aktivitas fisik yang sedang dilakukan.
3. Membantu dalam pengambilan keputusan
PGDM dapat memberikan data yang bisa dipakai sebagai dasar pengambilan keputusan dan menyusun program perubahan gaya hidup maupun terapi medikamentosa.
4. Membantu penyesuaian dosis insulin atau obat hipoglikemik oral (OHO) yang diberikan bersama dengan steroid
Secara umum, berikut ini adalah beberapa kelompok penderita diabetes yang harus melakukan PGDM:
Penyandang diabetes tipe 1, atau tipe 2 yang menjalani pengobatan suntik insulin beberapa kali per hari atau pada pengguna obat antidiabetik oral yang kerjanya memacu produksi insulin dari pankreas
Pasien diabetes dengan kondisi tertentu, seperti wanita yang merencanakan kehamilan atau wanita hamil yang memiliki risiko hipoglikemia.
Baca Juga: Ternyata Selama Ini Pasien Covid-19 Sembuh Berkat Terapi Drug Repurposing, Ini Kata Guru Besar UGM
Penyandang diabetes dengan penyakit penyerta, seperti jantung koroner.
Nah, untuk melakukan PGDM tidak bisa serampangan, sebab harus sesuai prosedur PGDM dengan benar untuk menghindari ketidakakuratan hasil.
Hal pertama yang harus diingat pastikan menggunakan glukometer yang sudah terstandarisasi sesuai dengan ISO-15197 tahun 2013.
Hal kedua, ikuti petunjuk umum berikut ini;
Baca Juga: ASI untuk Campuran Air Mandi Bayi, Kaya Manfaat untuk Kesehatan dan Mengatasi Penyakit Kulit
1. Memilih tempat tusukan dengan tepat
Pilihlah tepi ujung jari tangan (bagian lateral ujung jari), terutama pada jari ke-3, 4, dan 5 karena kurang menimbulkan rasa nyeri.
Jika tidak memungkinkan, pemeriksaan dapat dilakukan di daerah telapak tangan pangkal ibu jari (tenar).
Pada kondisi tertentu, misal luka bakar pada kedua tangan, penusukan dapat dilakukan pada lengan bawah, paha, dan telapak tangan, tapi hasilnya tidak seakurat di ujung jari.
2. Cucilah tangan dengan air dan sabun, lalu keringkan
Bersihkan tempat yang akan ditusuk dengan alkohol 76 persen, gunakan tetesan darah pertama.
Jika permukaan tempat yang akan ditusuk tidak memungkinkan untuk dibesihkan dan lokasi terlihat kotor, maka tetesan darah pertama dibersikan dulu dan pemeriksaan menggunakan tetesan darah kedua.
3. Lalukan pemijatan ringan ujung jari sebelum ditusuk
Setelah ditusuk, jari tidak boleh ditekan-tekan lagi karena sampel darah yang keluar adalah plasma, bukan serum.
4. Gunakan lanset yang tipis dan tajam untuk menghindari nyeri
Gunakan satu lanset untuk sekali penggunaan.
Hal ini penting untuk mencegah transmisi bakteri patogen, infeksi kulit, dan reaksi kulit lainnya, serta mencegah penggunaan jarum lanset yang tumpul.
5. Lakukan pengaturan kedalaman tusukan lanset sesuai kebutuhan
Pengaturan kedalaman tusukan dapat dilakukan melalui angka-angka yang tertera pada pen pemegang lanset.
Sementara, jika menggunakan lanset tanpa pen (safety pro uno), maka kedalaman tidak bisa diatur.
6. Lakukan penusukan dengan lanset
Baca Juga: Begini Cara Ibu Milenial Menyimpan ASI Perahnya yang Kekinian, Mau Tahu?
7. Teteskan darah pada ujung strip
Masing-masing alat glukometer punya cara yang berbeda sehingga perlu diperhatikan cara dan syarat masing-masing alat tersebut.
Glukometer semestinya tidak digunakan bersama dengan penderita diabetes lainnya.
Jika harus digunakan bersamaan, glukometer harus dibesihkan dan didisinfektan sebelum digunakan kembali sesuai dengan instruksi pabrik pembuatnya.
8. Bersihkan darah pada ujung jari
Jika pemeriksaan telah selesai, bersihkan darah pada ujung jari dengan alkohol ataupun kapas.
9. Lakukan pencatatan hasil dan waktu PGDM
Baca Juga: Begini Cara Ibu Milenial Menyimpan ASI Perahnya yang Kekinian, Mau Tahu?
Jangan lupa, catat hasil dan waktu PGDM dalam buku catatan harian glukosa darah atau secara digital.
Hal ini akan membantu dokter memutuskan perlu-tidaknya melakukan perubahan rencana pengobatan.
Penting diingat, usai cek gula darah buang strip dan lanset yang telah dipakai ke dalam wadah pembuangan yang aman, bisa berupa botol, kaleng, kotak karton atau wadah plastik tebal dengan tutup di atasnya.
Jangan pernah membuangnya ke tempat pembuangan sampah umum.(*)
#berantasstunting
#HadapiCorona
#BijakGGL
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul “Cara Cek Gula Darah Secara Mandiri dengan Glukometer”
Source | : | American Diabetes Association |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar