GridHEALTH.id - Beberapa negara terus berupaya menyiapkan vaksin untuk menanggulangi virus corona (Covid-19) yang tengah mewabah.
Diketahui vaksin sendiri adalah produk biologi berasal dari virus, bakteri atau dari kombinasi antara keduanya yang dilemahkan.
Menurut NHS vaksin diberikan kepada individu yang sehat guna merangsang munculnya antibodi atau kekebalan tubuh guna mencegah dari infeksi penyakit tertentu seperti Covid-19.
Dari kabar yangberedar vaksin yang mulai siap dalam waktu dekat adalah dari China dengan vaksin Sinoparm yang siap digunakan pada Desember 2020.
Vaksin dari China ini diprediksi sebagai vaksin yang termahal yang akan dijual.
Diana mereka mematok harga Rp 2,1 Juta untuk dua kali suntikan.
Sementara yang termurah ada dari perusahaan Britania Raya, Astra Zeneca yakni Rp 58.400 per dosis.
Baca Juga: Rasakan Sensasi dan Nikmatnya Healing dan Aromatherapy Daun Salam Bakar
Baca Juga: Terkhusus Bagi Perempuan, Stop 5 Hal Ini di Usia 40 Tahun Untuk Hidup Lebih Indah
Setiap perusahaan farmasi memang mewajibkan setiap orang melakukan dua kali suntikan agar bisa melawan virus Covid-19.
Tentunya persaingan harga vaksin akan menjadi penentu bagi sejumlah negara dalam menentukan pilihan vaksin guna memenuhi kebutuhan dalam negeri masing-masing.
Dilansir dari Kompas.com, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto sebelumnya mengungkap perbandingan harga vaksin virus corona atau Covid-19 dari Inggris yang diproduksi Oxford-Astrazeneca dengan vaksin yang diproduksi Sinovac dari China.
Baca Juga: Update Covid-19; Hanya Tersisa 20 Kabupaten/Kota yang Bebas Covid-19 di Indonesia.
Dia menyebut, harga vaksin Covid-19 dari Inggris lebih murah dibandingkan vaksin corona buatan China.
"Melalui Astrazeneca, GAVI, CEPI harga vaksin diperkirakan lebih rendah, 3 sampai 5 dollar AS. Sedangkan Sinovac antara 10 sampai 20 dollar AS," ujar Airlangga dalam sambutan Sarasehan Virtual 100 Ekonom pada Selasa (15/9/2020).
Baca Juga: Pertimbangan Logis Cerdas Sebaiknya Mengenakan Masker Saat di Dalam Mobil, Walau Sendirian
Di samping itu, dia juga menjelaskan, vaksin Covid-19 yang sedang diujicobakan termasuk Vaksin Merah Putih.
Dia berharap, vaksin tersebut sudah masuk tahap pengembangan paling cepat di kuartal III 2021.
"Kegiatan lain Moderna, Genexin dari Korea dan pengembangan Vaksin Merah Putih diharapkan masuk dalam fase ketiga dan pertengahan atau kuartal ketiga di 2021," katanya.
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan bahwa harga vaksin Covid-19 untuk satu orang sekitar 25-30 dollar AS atau Rp 366.500-Rp 439.800 (kurs Rp 14.660 per dollar AS).
Erick sempat membeberkan kalau Bio Farma telah bekerja sama dengan Sinovac terkait bahan baku vaksin Covid-19.
Jika pada akhir 2020 ini vaksin itu bisa diproduksi, maka Bio Farma harus membeli bahan bakunya ke Sinovac seharga 8 dollar AS atau Rp 117.135 (kurs Rp 14.641) per dosisnya.
Adapun jika vaksin asal Sinovac tersebut sudah siap dipakai untuk imunisasi massal di Indonesia, kalkulasi harga perkiraan dari Bio Farma yakni Rp 25-30 dollar AS atau kisaran Rp 366.000 sampai Rp 439.000 (harga vaksin Covid-19).
Berdasarkan data yang dihimpun, berikut prediksi harga kandidat vaksin Covid-19 dari 5 perusahaan farmasi di sejumlah negara:
Baca Juga: Cara Anies Baswedan Minimalisir Penyebaran Virus Corona di Pengungsian Banjir
1. Pfizer-BioNTech (AS-Jerman): Rp 292.000 per dosis. Rp 584. 000 per orang
2. Johnson and Johnson (AS): Rp 146.000 per dosis. Rp 292.000 per orang
3. Oxford-Astra Zeneca ( (Inggris) : Rp 58.400 per dosis. Rp 116.800
4. Moderna (Amerika Serikat/AS: Rp 467.200 hingga Rp 540.200 per dosis atau Rp 934.400 hingga Rp 1.080.400 per orang.
5. Sinopharm (China): Rp 1.050.000 per dosis atau Rp 2.100.000 per orang.(*)
Baca Juga: 4 Cara Mudah dan Efektif Mengatasi Biduran Tanpa Obat Antihistamin
#berantasstunting
#hadapicorona
Source | : | Kompas.com,tribunnews,NHS |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar