GridHEALTH.id- Siklus haid yang tidak teratur, mendadak lebih cepat atau sebaliknya, dan perubahan derasnya pendarahan saat haid bisa menunjukan masalah kesehatan yang sedang dihadapi.
Meskipun butuh pemeriksaan lebih lanjut, tak ada salahnya untuk mengenali kemungkinan-kemungkinan yang ada.
Dirangkum dari berbagai sumber, berikut adalah sejumlah masalah kesehatan yang mungkin saja melatarbelakangi gangguan pada siklus haid;
1. Masalah tiroid
Kelenjar tiroid berperan dalam proses metabolisme yang juga berdampak pada siklus haid. Ketika kelenjar ini menjadi lebih aktif atau sebaliknya, ini juga berdampak pada jadwal tamu bulanan.
Baca Juga: 4 Tanda Ketidaksuburan Pada Wanita, Salah Satunya Haid Tidak Teratur
Baca Juga: Orang Berkacamata Lebih Sedikit Terinfeksi Virus Corona, Ini Alasannya
2. Fibroid uterus
Fibroid uterus adalah pertumbuhan sel-sel otot di dalam rahim. Mereka bukan kanker, dan mereka tidak mengancam nyawa.
Tapi mereka dapat menyebabkan segala macam gejala yang tidak nyaman, termasuk perdarahan haid yang berat, terutama pada wanita berusia 30 sampai 40-an.
3. Diabetes
Penderita diabetes tipe 1 maupun tipe 2 biasanya mengalami gangguan pada siklus bulanan mereka.
Masalah jerawat dan haid yang tidak teratur pada wanita dengan diabetes tipe 1 dan tipe 2 masing-masing, dapat dikaitkan dengan hormon laki-laki yang berlebihan, atau androgen.
Kadar androgen yang lebih tinggi dari normal ini juga dapat meningkatkan risiko penyakit jantung pada wanita.
4. Endometriosis
Endometriosis terjadi ketika jaringan yang melapisi bagian dalam rahim (endometrium) mulai tumbuh di luar rahim.
Pertumbuhan di ovarium, saluran tuba, atau jaringan panggul dapat menyebabkan pendarahan yang lebih berat dan juga rasa sakit.
Baca Juga: Patient Safety Day 2020, Pentingnya Melaporkan Efek Samping Obat Kepada Dokter
Baca Juga: Physical Distancing Versi WHO 1 Meter Dikritik Ilmuwan, 'Jarak 2 Meter Adalah yang Paling Aman
5. Terlalu kurus
Jika memiliki tubuh yang under weight, kemungkinan untuk mengalami gangguan siklus haid bisa jadi lebih besar. Sebab, hal ini akan menganggu hormon yang ada dalam tubuh, jelas Karen Carlson, MD, asisten profesor di Obstetrics and Gynecology, University of Nebraska Medical Center.
6. Kelainan darah
Segala jenis kelainan darah yang menyebabkan kesulitan pembekuan juga bisa mengakibatkan masalah pada periode
Salah satu contohnya adalah penyakit von Willebrand yaitu kelainan pendarahan yang mewarisi serta dapat menyebabkan kelainan haid seperti pendarahan yang sangat berat.
7. Kelainan organik
Penyakit seperti tumor, peradangan (ensefalitis), trauma, bisa menyebabkan terhentinya siklus haid (amenorea). Penanganan yang dilakukan sesuai penyakit yang diderita.
8. Gangguan psikologis
Pada penderita depresi banyak ditemukan terganggunya siklus haid, bahkan sampai terhenti sama sekali (amenorea). Masalah psikologis ini harus diselesaikan terlebih dahulu dengan bantuan psikolog/psikiater.
Baca Juga: Obat Diabetes Bisa Picu Penyakit Kardiovaskular, Ini Penjelasannya
9. Anoreksi nervosa
Pada penderita anoreksi nervosa (gangguan makan) akan terjadi gangguan metabolisme tubuh yang menyebabkan terganggunya siklus haid. Melalui penanganan anoreksi yang tepat, haid dapat kembali dalam 3 bulan.
10. Pseudosiesis
Pseudosiesis adalah keadaan dimana terdapat kumpulan tanda-tanda kehamilan pada seorang wanita yang sebenarnya tidak hamil. Biasanya terjadi pada wanita yang sangat menginginkan terjadinya kehamilan.
Baca Juga: Iritasi Mata Saat Kemarau, Jangan Sembarangan Pilih Kacamata Hitam
Gejalanya persis seperti wanita hamil, haid terhenti, mual, muntah, payudara membesar, perut membesar, beberapa bahkan merasakan gerakan janin, namun tes kehamilan menunjukkan hasil negatif. (*)
#berantasstunting #hadapicorona
Source | : | American Pregnancy Association,nakita.grid.id |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar