Menanggapi pertanyaan tersebut, beberapa dokter spesialis sempat membahasnya di acara Webminar Awam dan Medis bertajuk 'Deteksi Dini Kanker Prostat Tatalaksana dan Terapi Teknologi Terkini yang digelar oleh RSU Bunda Jakarta, Sabtu (26/9/2020).
Dimana dalam acara virtual tersebut para ahli sepakat tidak ada bukti yang kuat bahwa panjang jari dapat mengukur tingkat risikokanker prostat.
"Tidak ada bukti sama sekali, untuk kanker prostat saya rasa tidak (menentukan risiko)" ujar Prof. Dr. dr. Aru w. Sudoyo.
Disisi lain dr. Agus Rizal A.H. Hamid juga menerangkan bahwa informasi tersebut tidak tepat.
Baca Juga: Ibu Hamil Jangan Salah Pilih Tempat Air Minum, Dispenser Mengandung 2,7 juta Kuman Penyebab Infeksi
"Jadi itu hanya satu data dihubungkan dengan data yang lain. Saya rasa masyarakat cukup hati-hatilah dalam memahami suatu informasi," ujar dr Agus Rizal.
Menurutnya sampai saat ini belum ada penelitian yang membuktikan secara pasti bahwa panjang jari dapat mengukur risiko kanker prostat.
"Karena untuk menentukan suatu variabel terkait kanker prostat itu penelitiannya cukup panjang."
"Nah, selama belum ada bukti ilmiah yang pasti atau tidak spesifik maka kita masih menganggap hal itu tidak ada kaitannya (mitos)," jelasnya.
Source | : | nature.com,Gridhealth.id |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar