GridHEALTH.id - Memang benar, agar tubuh tetap sehat kita dianjurkan banyak makan sayur karena kandungan vitamin dan seratnya.
Namun, meski tergolong tetap menyehatkan, tak semua sayur boleh disantap oleh mereka yang menderita diabetes.
Alasannya, karena sayuran ini secara tidak langsung memiliki kadar gula yang cukup tinggi atau biasa disebut indeks glikemik.
Gula tersebut bisa terlihat pada rasa sayuran yang manis atau juga pada sayuran berpati yang biasanya bercita rasa manis. Pati sebaiknya dihindari karena akan berubah menjadi gula nantinya.
Berikut adalah 6 sayuran yang sebenarnya tetap boleh dilakukan tapi dalam jumlah yang sedikit dan frekuensi yang dibatasi;
1. Kentang
Sayuran yang tumbuh di dalam tanah umumnya punya indeks glikemik tinggi yang bisa mengakibatkan kadar gula darah naik. Kentang harus dihindari karena juga merupakan sayuran berpati.
Baca Juga: Deteksi Dini Diabetes Pada Bayi Mengapa Penting? Ini Kata Ahli
2. Kacang
Kacang memang tidak terasa manis, tapi tergolong makanan berpati. Karena itu lebih baik dikonsumsi dalam porsi tertentu dengan cara direbus atau dipanggang.
3. Tomat
Tomat sebenarnya punya rasa manis yang kuat meski rasanya dominan asam. Untuk penderita diabetes, hindari banyak makan tomat mentah ataupun yang ada dalam makanan.
4. Buncis
Sama seperti kentang, buncis juga termasuk makanan berpati sehingg harus dihindari atau dibatasi konsumsinya.
5. Jagung
Jagung punya rasa yang manis, terutama jagung manis. Tapi jagung yang tidak manis pun tetap tidak disarankan untuk dikonsumsi penderita diabetes. Alasannya karena jagung merupakan makanan berpati.
6. Ubi
Segala jenis ubi harus dihindari terutama ubi yang bercita rasa manis seperti ubi ungu dan ubi kuning.
Sebab, semua jenis ubi juga memiliki kandungan pati yang tinggi. Namun, jumlah patinya masih lebih rendah daripada kentang.
Lantas, sayur apa yang baik bagi penderita diabetes? Pilih sayur yang mengandung banyak serat dan mudah cerna. Contohnya brokoli, bayam dan sawi serta sayuran hijau lainnya. (*)
#berantasstunting #hadapicorona
Source | : | wellnessmama.com,Intisari.grid.id |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar