GridHEALTH.id - Virus corona (Covid-19) diketahui bisa menyerang siapa saja, termasuk anak-anak.
Bahkan anak-anak disebut termasuk golongan yang sangat rentan atau mudah terpapar virus yang ditemukan pertama kali di China ini.
Hal itu disampaikan Dokter Spesialis Konsultan Anak Subdisiplin Nefrologi, Dr Sudung O Pardede dalam diskusi daring bertajuk Dampak Pandemi Covid-19: Cakupan Imunisasi dan Kualitas Pangan Balita Rendah, Selamatkan 25 Juta Anak Indonesia, Kamis (1/10/2020).
"Kita tahu anak itu belum mampu memahami apa yang terjadi pada diri mereka sendiri, sehingga membutuhkan daripada perlindungan oleh orang tua," kata Sudung.
Anak sebagai individu yang rentan, baik karena imunitasnya maupun karena dia bergantung pada lingkungan atau keluarga juga orang tuanya, terutama perihal patuh protokol kesehatan.
"Mereka terpapar itu bisa jadi dari orang lain, entah itu dari lingkungannya, atau dari lingkungan sekolah atau orang-orang yang ada di sekitarnya, termasuk dari orang tua," ujarnya.
Baca Juga: Cara Nunung Sembuh Dari Infeksi Covid-19, dan Bagaimana Dirinya Terinfeksi Dipaparkannya Langsung
Mekanisme yang sering terjadi adalah ketika, anak-anak tersebut memiliki anggota keluarga ataupun orang tuanya yang harus beraktivitas di luar rumah.
Ketika pulang kembali ke rumah, kata dia, kita tidak tahu apakah mereka bersih atau jangan-jangan membawa pulang virus corona.
Hal yang kerap dilupakan pada saat ini adalah ketika pulang ke rumah dan tidak langsung membersihkan pakaian ataupun tubuhnya, justru langsung berkomunikasi dengan anggota keluarganya termasuk anak-anak tadi.
Baca Juga: Inilah Gejala Tidak Umum Infeksi Virus Corona, Segera Test Swab Untuk Memastikan
"Maka itu, kan, bisa jadi sumber penularan terhadap anak-anak tersebut," jelasnya.
Selain itu, Sudung juga menyoroti kebiasaan kondisi normalnya anak-anak adalah suka bermain dengan teman-temannya.
Tanpa diketahui, saat anak-anak bertemu dengan teman-temannya entah di lingkungan sekolah maupun di lingkungan rumahnya itu juga bisa menambah risiko anak-anak terpapar Covid-19.
Seperti diketahui bahwa saat ini jumlah kasus orang yang terinfeksi Covid-19 dan tidak menunjukkan gejala atau disebut dengan Orang Tanpa Gejala (OTG) juga semakin meningkat tanpa ketahuan.
OTG ini tidak banyak yang menyadari atau tahu bahwa dirinya terinfeksi Covid-19, lantas karena merasa baik-baik aja dan menganggap aman untuk bercengkerama dan berinteraksi dengan orang lain.
Di saat bersamaan juga, kategori orang kelompok rentan seperti ibu hamil, lansia, pasien penyakit komorbid dan anak-anak justru terancam karena bisa tertular dan mendapati reaksi tubuh berlebihan.
"Jadi ini banyak hal yang bisa menyebabkan anak-anak terpapar (virus corona), termasuk dari pihak luar. Di samping itu daya tahan tubuh (anak-anak) yang relatif lebih rendah dibandingkan dengan orang dewasa," imbuhnya.
Baca Juga: Membalikkan Mitos, Makan Nanas Saat Haid Malah Hilangkan Kram Perut
Karenanya penting bagi kita, khususnya orangtua untuk selalu menerapkan protokol kesehatan yang berlaku.
Seperti diketahui protokol kesehatan seperti memakai masker, jaga jarak, dan rutin mencuci tangan sangat penting dilakukan saat pandemi Covid-19 ini.
Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), penularan virus corona sangat sulit diprediksi.
Baca Juga: WHO Sebut Ada Aspek Covid-19 yang Terlupakan, Begini 6 Cara Mengatasinya di Tengah Pandemi Corona
Mereka menyebar terutama di antara orang-orang yang berada dalam kontak dekat atau dalam jarak sekitar 6 kaki untuk waktu yang lama.
Penyebaran virus corona terjadi ketika orang yang terinfeksi batuk, bersin, atau berbicara, dan tetesan dari mulut atau hidung mereka diluncurkan ke udara dan mendarat di mulut atau hidung orang-orang di dekatnya.
Sehingga menjalankan protokol kesehatan 3M di masa pandemi ini tidak bisa ditawar lagi.(*)
Baca Juga: Mitos atau Fakta, Telapak Tangan Berkeringat Tanda Adanya Penyakit Jantung
#berantasstunting
#hadapicorona
Source | : | Kompas.com,CDC |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar