Vaksin anti-corona itu nantinya akan diberikan sesuai dengan prioritas yang telah disiapkan pemerintah.
“Yang pertama di garda terdepan itu terdiri dari tenaga medis dan paramedis, kemudian pelayanan kesehatan termasuk TNI, Polri, dan aparat hukum. Itu jumlahnya sekitar 3,5 juta orang,” papar Airlangga.
Kemudian kelompok lainnya adalah tokoh masyarakat, tokoh agama, perangkat daerah yang berjumlah sekitar 5 juta orang; tenaga pendidik mulai dari PAUD hingga perguruan tinggi baik negeri maupun swasta sekitar 4,3 juta orang; aparatur negara sekitar 2,3 juta orang; penerima bantuan pembayaran iuran BPJS sekitar 96 juta orang; dan terakhir masyarakat kelompok umur 19-59 tahun sekitar 57 juta orang.
Baca Juga: Sama-sama Karbohidrat, Ini Akibatnya Jika Kita Makan Nasi dan Kentang Secara Bersamaan
“Totalnya ada 160 juta, berdasarkan vaksin yang ada perlu dua dosis jadi jumlahnya 320 juta. Terhadap kebutuhan itu pemerintah sedang membuat semacam MoU atau pengikatan untuk jumlah tersebut,” kata Airlangga.
Sementara itu, diketahui vaksin sendiri adalah produk biologi berasal dari virus, bakteri atau dari kombinasi antara keduanya yang dilemahkan.
Menurut NHS vaksin diberikan kepada individu yang sehat guna merangsang munculnya antibodi atau kekebalan tubuh guna mencegah dari infeksi penyakit tertentu seperti Covid-19.(*)
#berantasstunting
#hadapicorona
Source | : | tribunnews,NHS |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar