Karena kejadian itu, tim khusus dari Komisi Kesehatan Nasional Beijing didatangkan untuk menyelidiki sumber wabah, dan membantu langkah-langkah pencegahan, lapor tv pemerintah CCTV.
Sampai Minggu sore lebih dari 2,8 juta sampel sudah terkumpul dari wilayah itu dan sisanya akan selesai dalam dua hari, kata pemerintah kota dalam pernyataan yang dikutip AFP.
Kashgar yang berdekatan dengan perbatasan Pakistan, Afghanistan, Tajikistan, dan Kirgistan ini, adalah pusat budaya etnis Uighur dan Muslim Turki lainnya.
Banyak dari mereka mengeluhkan penindasan politik dan agama yang sudah berlangsung lama, tapi dibantah oleh pemerintah China.
Semua sekolah di Kashgar telah ditutup hingga 30 Oktober dan siapa pun yang meninggalkan kota harus menunjukkan bukti tes asam nukleat negatif, ucap pemerintah kota.
Pemberitaan CCTV menampilkan gambar-gambar ratusan orang mengantre untuk melakukan tes asam nukleat di luar rumah sakit dan pusat pengujian mobile yang didirikan di seluruh kota.
Baca Juga: FDA Akhirnya Menyetujui Uji Coba Remdesivir Sebagai Obat Virus Corona
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar