Temuan tersebut, yang belum ditinjau oleh ahli lain, dipublikasikan secara online di situs web MedRxiv.
"Defisit kognitif adalah ukuran efek substansial, terutama di antara orang-orang yang pernah dirawat di rumah sakit dengan Covid-19," kata para peneliti.
Baca Juga: 3 Juta Vaksin Berbagai Merek Bakal Tiba di Indonesia, Erick Thohir; 'Itu Bagian Tahap Awal'
Dengan kasus terburuk menunjukkan dampak setara dengan rata-rata penurunan 10 tahun dalam kinerja global antara usia 20 sampai 70 tahun.
Para ilmuwan yang tidak terlibat langsung dengan penelitian tersebut, bagaimanapun, mengatakan bahwa hasilnya harus dilihat dengan hati-hati.
"Fungsi kognitif peserta tidak diketahui sebelum menderita Covid-19, dan hasilnya juga tidak mencerminkan pemulihan jangka panjang, jadi efek apa pun pada kognisi mungkin bersifat jangka pendek," kata Joanna Wardlaw, profesor neuroimaging terapan di Universitas Edinburgh.
Baca Juga: Diserang Virus corona, 10.000 Polisi Malaysia Harus Jalani Karantina
Derek Hill, seorang profesor ilmu pencitraan medis di University College London, juga mencatat bahwa temuan penelitian tersebut tidak dapat sepenuhnya dapat diandalkan, karena tidak membandingkan skor sebelum dan sesudah, dan melibatkan sejumlah besar orang yang melaporkan diri menderita Covid-19, yang tidak memiliki hasil tes positif.
Source | : | Reuters |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Komentar