Tetty pun mengimbau kepada masyarakat untuk tidak tergiur dengan tampilan mi yang menarik, karena bisa jadi mi tersebut mengandung formalin dan perlu diwaspadai.
Sebetulnya kandungan boraks dalam makanan bisa dirasakan oleh lidah kita.
Setelah mengonsumsi mi mengandung formlin dan boraks, biasanya ada after taste atau rasa tak enak yang tertinggal di mulut setelah mengonsumsi beberapa kali makanan tersebut.
Baca Juga: Fakta, Masker Medis Paling Ampuh Halau Covid-19, Satgas ; Efektifitasnya 70%
Penting juga diketahui, Sebetulnya melansir GridHEALTH.id (11 Maret 2019) papar Dr. Ir. Ratih Dewanti-Hariyadi, MSc., peneliti dari Fakultas Industri dan Teknologi Pangan, IPB, boraks bisa diganti dengan soda kue..
Baca Juga: Doni Monardo; Masih Ada 44,9 Juta MAsyarakat Indonesia yang Merasa Kebal Covid-19
Tapi dalam kasus mi basah bukan hanya soal boraks dan formalin saja yang harus diperhatikan.
Ada juga persoalan membenahi kondisi sanitasi proses produksi, peralatan pro-duksi, perilaku pekerja, dan distribusi pangan.
Sanitasi buruk menjadi kontaminan produksi mi basah yang akhirnya mendorong penggunaan bahan pengawet berbahaya.
Baca Juga: Sariawan di Mulut Walau Bisa Sembuh Sendiri, Jika Kondisinya Seperti Ini Bisa Jadi Kanker!
Source | : | kompas,GridHealth.ID |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar