GridHEALTH.id - Kalang kabut menghadapi jumlah terinfeksi virus corona yang terus naik hingga lebih dari satu juta, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengumumkan karantina nasional kedua berupa lockdown di Inggris mulai Kamis (05/11/2020) dan berakhir tanggal 2 Desember 2020.
Johnson mengatakan langkah lockdown ini penting untuk mencegah bencana medis dan moral yang mengakibatkan jasa kesehatan Inggris, National Health Service (NHS) bisa kewalahan.
Johnson mengumumkan langkah ini dalam jumpa pers Sabtu (31/10/2020), setelah mengadakan pertemuan kabinet untuk membicarakan perkembangan pandemi.
Restoran, bioskop, tempat wisata, dan pusat-pusat keramaian serta pub akan ditutup sementara. Tetapi sekolah-sekolah dan perguruan tinggi diizinkan untuk tetap buka dengan prosedur kesehatan yang sangat ketat.
Langkah ini diterapkan di tengah adanya satu studi yang menunjukkan jumlah kematian akibat Covid-19 di Inggris diperkirakan akan lebih tinggi dibandingkan puncak gelombang pertama pada Maret hingga Mei lalu.
Dengan karantina ini diharapkan pandemi akan mereda pada seputar Hari Natal. "Saya berharap, di Natal tahun ini, jumlahnya akan sangat mereda," harap PM Johnson.
Baca Juga: Uji Klinis Vaksin covid-19 Asal Inggris Ditunda Setelah Seorang Relawan Sakit Setelah Disuntik
Angka kematian akibat Covid-19 dapat mencapai lebih dari 4.000 sehari, menurut perkiraan salah satu model.
Data itu didasarkan pada kondisi bila tidak ada langkah yang diambil untuk memperlambat penyebaran virus corona.
Namun sebagian besar model menunjukkan, kematian dapat mencapai 2.000 sehari.
Inggris mencatat tambahan kasus 21.915 pada Sabtu (31/10/2020), dan jumlah total mencapai 1.011.660. Jumlah orang meninggal sebanyak 326 dalam waktu 28 hari setelah dites positif.
Sebagai catatan, Inggris negara kesembilan dengan kasus mencapai lebih dari satu juta setelah Amerika Serikat, India, Brasil, Rusia, Prancis, Spanyol, Argentina dan Kolombia.
Semua model yang dirilis, menurut BBC (31/10/2020), memperkirakan jumlah orang yang dirawat akan mencapai puncak pada pertengahan Desember, dan kematian naik paling tidak sampai akhir Desember sebelum turun mulai awal Januari.
Baca Juga: Air Lemon Menghilangkan Belang di Wajah Secara Alami dengan Mudah
Baca Juga: 5 Cara Mendapatkan Gigi Putih Cemerlang, Murah Sekaligus Tanpa Repot
Dokumen terpisah yang beredar di pemerintah - berdasarkan model yang dibuat oleh NHS mulai 28 Oktober - menunjukkan bahwa jasa kesehatan tidak akan mampu lagi menerima pasien lebih banyak pada seputar hari Natal, walaupun rumah sakit darurat digunakan. (*)
#berantasstunting #hadapicorona
Source | : | Kompas.com,Gridhealth.id,BBC News Indonesia |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar