Tapi tahu kah, makanan tersebut mengandung tinggi lemak yang menyebabkan rasanya lebih gurih saat disantap.
Padahal makanan tinggi lemak dibandingkan karbohidrat dan protein, perut kita membutuhkan waktu lebih lama untuk mencernanya.
Karenanya membuat kita merasa lebih cepat kenyang, bahkan perut terasa kembung.
Nah, akibat rasa kenyang yang ditimbulkan, makanan lain yang lebih bernutrisi tidak bisa disantap.
Baca Juga: Jangan Lakukan 4 Kebiasaan Ini saat Hamil Muda! Dampaknya Bisa Bahayakan Kesehatan Janin
Makanan tinggi lemak juga menyebabkan kerja saluran pencernaan kita menjadi berat.
Semakin lama makanan tersebut di perut, semakin banyak pula asam lambung yang dihasilkan untuk mencernanya.
Asam lambung yang terus naik nantinya dapat mencapai kerongkongan yang mengakibatkan perut bagian atas terasa perih.
Tak hanya itu, makanan tinggi lemak juga memicu produksi hormon kolesistokinin yang berlebihan.
Hormon ini dapat menyebabkan katup yang memisahkan kerongkongan dan lambung mengendur.
Apabila hal ini terjadi terus-menerus maka asam lambung akan lebih mudah mengiritiasi kerongkongan kita.
Penyakit yang dapat ditimbulkan akibat mengonsumsi makanan tinggi lemak adalah penyakit jantung koroner.
Penyakit tersebut disebabkan karena kolesterol jahat yang menumpuk dan membentuk plak di dalam pembuluh darah jantung.
Baca Juga: Belum Terlihat Dampak Libur Panjang, Satgas: 'Kasus Covid-19 Relatif Terkendali', Benarkah?
Apabila plak dalam pembuluh darah itu terlepas kemudian mengalir ke pembuluh darah otak dan membuat sumbatan, maka timbulah penyakit stroke.
Tapi ingat, tidak semua lemak itu jahat. Lemak yang mengganggu kesehatan kita adalah lemak jenuh dan lemak trans, dimana lemak tersebut meningkatkan LDL (kolesterol jahat) dan menurunkan HDL (kolesterol baik).
Lemak jahat juga dapat memperburuk diabetes mellitus.
Jadi, konsumsi tinggi gula, garam, dan lemak (GGL) memiliki kontribusi dalam menghadirkan berbagai penyakit kronis.
Oleh karena itu, batasi jumlahnya agar tubuh kita tetap sehat dengan #BijakGGL.(*)
Baca Juga: Sering Kentut Sebelum Haid Datang, Fluktuasi Hormon Jadi Penyebabnya
#BijakGGL
#Berantasstunting
#HadapiCorona
.
Source | : | Ygi.or.id |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar