GridHEALTH.id - BAB macet alias konstipasi dan sembelit menjadi masalah saluran pencernaan yang tidak boleh dianggap sepele.
Menurut NHS meski jarang menyebabkan komplikasi, orang yang mengalami sembelit dalam jangka waktu lama bisa mengalami masalah yang lebih serius lagi.
Di antaranya seperti wasir, impaksi feses (dimana tinja kering dan keras berkumpul di rektum), dan inkontinensia usus (ketidakmampuan mengontrol BAB).
Menurut studi dari American College of Gastroenterology, BAB tidak lancar menjadi salah satu pemicu penyakit berbahaya, yaitu kanker usus.
Hal ini disebabkan paparan terhadap zat karsinogen pada kotoran terhadap lapisan usus besar, yang menjadi lebih lama berada dalam usus akibat sembelit.
Karenanya, untuk mengatasi BAB macet, berikut ini ada beberapa cara alami dan minim efek samping yang bisa dilakukan:
Baca Juga: Pendapat Guru Besar Unpad Prihal Vaksinasi Covid-19 di Indonesia yang Segera Dilakukan, Amankah?
1. Minum air putih
Dilansir dari Medical News Today, minum air putih yang cukup dan teratur dinilai dapat mengurangi risiko sembelit.
Selain air putih, asupan cairan juga bisa didapatkan dari jus buah dan sayur bening.
Tapi perlu diperhatikan, tak semua cairan bisa membantu mengurangi risiko sembelit.
Beberapa diantaranya seperti minuman bersoda, kopi, dan alkohol yang ternyata bisa memperparah gangguan sembelit yang dialami.
Baca Juga: Bahaya Kelebihan Gula Untuk Otak Berdampak Pikun dan Alzheimer
2. Mengonsumsi makanan kaya serat
Mengonsumsi makanan kaya serat seperti biji-bijian, kacang-kacangan, sayur dan buah dapat menjadi kunci untuk mencegah BAB macet.
Hal ini dibuktikan dalam jurnal ‘Hubungan konsumsi serat dengan kejadian konstipasi pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara periode 1-13 Maret 2015’ yang mengungkapkan, bahwa orang yang kurang mengonsumsi serat memiliki risiko 4,15 kali lebih besar untuk mengalami kejadian sembelit dibandingkan dengan mereka yang mengkonsumsi serat cukup.
Baca Juga: Fakta Baru Infeksi Virus Corona, Pasien Covid-19 Berisiko Alami Gangguan Mental Dalam Waktu 90 Hari
3. Sering berolahraga
Menurut Jurnal ‘Hubungan Aktivitas Fisik dengan Kejadian Konstipasi Pada Lansia’ dari Universitas Airlangga terungkap, jika aktivitas fisik yang kurang dapat menyebabkan otot-otot tubuh, salah satunya otot polos usus besar, akan mengalami penurunan fungsi fisiologis sehingga mengganggu proses BAB.
Maka dari itu agar tak mengalami sembelit sangat dianjurkan untuk sering berolahraga minimal 30 menit per hari.
4. Jangan menunda BAB
Dilansir dari menshealth.com, menahan BAB selain membuat tidak nyaman ternyata dapat menyebabkan sembelit.
“Sebenarnya, menahan BAB bukan ide yang baik walau kadang terpaksa harus kita lakukan. Namun perlu diingat, semakin lama kotoran ditahan, semakin keras teksturnya akan terbentuk, dan akan menyebabkan sembelit," ujar Niket Sonpal, asisten profesor klinis di Tuoro College of Osteopathic Medicine di New York.
Nantinya, tambah Sonpal, orang-orang tersebut akan mengalami kesulitan saat BAB, pendarahan, bahkan menyebabkan anus sedikit robek. Di situasi apapun, ada baiknya segera ke toilet saat sinyal BAB mulai dirasakan.(*)
Baca Juga: Tak Selamanya Buruk, Begini Aturan Konsumsi Gula, Garam, dan Lemak pada Anak-anak
#berantasstunting
#BijakGGL
#hadapicorona
Source | : | tribunnews,NHS |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar