GridHEALTH.id - Infeksi berulang virus corona (Covid-19) sempat menjadi isu besar dikalangan para ilmuwan di dunia.
Bagaimana tidak, sebab infeksi kedua Covid-19 yang terjadi dalam beberapa kasus ternyata bisa membuat kondisi pasien lebih parah dari infeksi sebelumnya.
Hal ini diperkuat dari pernyataan yang diterbitkan Lancet Infectious Diseases. Yang mana isinya adalah seseorang tidak hanya berpeluang terinfeksi Covid-19 dua kali, tetapi juga bisa lebih parah ketika terinfeksi untuk kedua kalinya.
"Kami masih belajar tentang biologi virus dan biologi kami sendiri dalam hal menangani virus,” kata rekan penulis studi yang juga Direktur Laboratorium Kesehatan Masyarakat Negara Bagian Nevada, Mark Pandori, seperti dilansir TIME.
Baca Juga: Dibalik Pahitnya Rasa Madu Hitam, Ada 10 Khasiat yang Dahsyat
Sementara itu, di Indonesia kasus infeksi berulang pun ternyata pernah terjadi.
Adalah Fajar Purwoto Kepala Satpol PP Kota Semarang yang mengaku sempat terinfeksi Covid-19 dua kali.
Ia pun berbagi kisah pengalamannya dua kali sembuh setelah dinyatakan positif Covid-19.
Menurutnya selain menggangu aktifitas kerja, infeksi Covid-19 menimbulkan beragam dampak yang sangat dirasakan.
Baca Juga: Dibalik Pahitnya Rasa Madu Hitam, Ada 10 Khasiat yang Dahsyat
"Stress, karena biasa hidup kumpul terpaksa harus terpisah. Saat saya menjalani isolasi di rumah, makanan hanya dibuatkan kemudian ditaruh di meja ditinggal pergi seperti tidak dihargai. Tapi harus begitu. Kemudian tetangga teman menjauhi kita pasti karena takut tertular," kata Fajar, Senin (9/11).
Ia bercerita, awal dinyatakan positif Covid-19 pada Mei 2020. Saat itu dirinya usai menggelar operasi yustisi di pasar, cafe dan mall untuk memberi sosialisasi kepada masyarakat pentingnya menjaga protokol kesehatan agar tidak tertular virus corona.
Namun setelah melakukan operasi yustisi tersebut ia justru dinyatakan positif Covid 19. Fajar merasa kaget karena tidak ada gejala atau tanda-tanda yang dirasakan pada tubuh.
Namun berdasarkan hasil swab dirinya positif dan harus menjalani isolasi selama 14 hari.
"Saya swab sampai sembilan kali karena hasilnya bisa positif negatif, setelah dua kali dinyatakan negatif artinya saya sudah sembuh dan bisa kembali bekerja," imbuhnya.
Baca Juga: #BijakGGL, Waspadai Gula Tersembunyi Dalam Makanan Kemasan, Ini Panduannya
Tiga minggu setelah itu, Fajar melakukan operasi yustisi. Seusai pulang, ia merasa tidak enak badan dan setelah diperiksa dinyatakan tifus. Sang istri yang berprofesi sebagai dokter merawatnya di rumah.
"Sampai pada akhirnya masuk rumah sakit dan mondok selama empat hari. Dilakukan swab ternyata saya juga positif Covid, kembali saya diisolasi di salah satu rumah sakit sampai tiga malam. Jadi total delapan malam saya berada di rumah," imbuhnya.
Baca Juga: Pantagan Usai Mengonsumsi Madu, Jangan Langsung Tidur, Ini Dampaknya
Fajar merasa punya tugas besar untuk membantu Walikota Semarang menekan angka penderita Covid di kota Semarang supaya tidak meluas.
"Kuncinya sugesti. Saya harus sembuh. Kenapa banyak yang meninggal menurut saya karena beban pikiran dia sudah drop sehingga imun turun," ujarnya.
Pada saat itu, Fajar juga mengaku dirinya divonis mengalami pneumonia atau peradangan paru-paru yang disebabkan oleh infeksi.
"Otak ini saya sugesti saya harus bangkit. Sampai saya rontgen tujuh kali. Sampai paru-paru dinyatakan bersih. Kuncinya desain otak bahwa saya sembuh, saya tidak apa-apa, dan berharap pada Allah," imbuhnya.
Setelah dinyatakan positif Covid 19 sebanyak dua kali, Fajar kini lebih berhati-hati menjaga kondisi. Selain mengkonsumsi suplemen, untuk menjaga imun atau daya tahan tubuh dirinya juga setiap hari rutin minim jeruk perasan hangat.
"Saat dinyatakan positif pertama saya tidak merasakan gejala apa-apa. Sedangkan yang kedua karena tifus jadi gejalanya badan lemas, nafsu makan berkurang badan semua lelah," pungkasnya.
Fajar berpesan bahwa penderita covid bisa berulang kali diderita. Terpenting untuk mencegahnya menjaga protokol kesehatan, menggunakan masker, cuci tangan dan menjaga jarak. Kemudian bagi yang kini dinyatakan positif Covid kuncinya harus kuat keinginan untuk sembuh. "Ngak usah baper, orang menjauhi bukan karena apa-apa tapi dia tidak ingin ikut tertular," ujarnya.(*)
View this post on Instagram
#berantasstunting
#BijakGGL
#hadapicorona
Source | : | Time,Tribunjateng.com |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar