Padahal, hormon insulin akan meningkatkan fungsi natrium untuk menahan cairan di ginjal.
Hal ini tentu mengarah pada akibat yang sama seperti kebanyakan makan garam, yaitu risiko hipertensi.
Meskipun kebanyakan gula ternyata lebih berbahaya daripada kelebihan garam, bukan berarti kita tak boleh mengonsumsi keduanya sama sekali.
Sebab tubuh tetap memerlukan gula dan garam dalam batas wajar. Menurut anjuran dari Kementerian Kesehatan, sebaiknya remaja dan orang dewasa membatasi konsumsi gula sebanyak 5-9 sendok teh sehari.
Untuk asupan garam, batasi sampai satu sendok teh dalam sehari. Kita juga sebaiknya menghindari konsumsi makanan atau camilan dalam kemasan.
Baca Juga: Studi : Pil KB Ternyata Bermanfaat Mengurangi Risiko Rematik
Baca Juga: Obat Batuk Dapat Membantu Melawan Diabetes Tipe 2? Ini Faktanya
Sebab makanan kemasan memiliki kandungan gula dan garam jauh lebih tinggi daripada makanan yang kita olah sendiri. (*)
#bijakGGL #berantasstunting #hadapicorona
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mana yang Lebih Bahaya: Kebanyakan Gula atau Garam?", Klik untuk baca: https://lifestyle.kompas.com/read/2018/04/26/131046920/mana-yang-lebih-bahaya-kebanyakan-gula-atau-garam?page=all.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar