GridHEALTH.id - Korea Selatan menyatakan siap perang dengan negara tetangga China gara-gara masalah makanan.
Masalah yang diperdebatkan adalah kimchi, makanan fermentasi sayuran yang mendunia bersama gelombang K-pop itu diklaim China.
Kimchi adalah makanan fermentasi yang terbuat dari sayuran segar. Sayur yang paling populer sebagai kimchi adalah sawi putih, tapi kimchi juga bisa diolah dari lobak maupun mentimun.
Setelah dicuci dan dikeringkan, sayuran tersebut dicampur dengan berbagai bumbu masak. Contohnya, bawang putih, bawang bombay, garam, bubuk cabai, cuka, minyak jagung, jahe, dan bumbu lainnya.Karena itu, kombinasi rasanya mayoritas menjadi asin dan pedas.
Selain dinikmati secara langsung, kimchi kerap dijadikan sebagai bumbu tambahan pada hidangan lain.
Misalnya, nasi goreng kimchi, mie kimchi, atau sup kimchi.Makanan khas Korea ini bahkan sudah dijadikan sebagai isian atau topping makanan populer. Contohnya, panekuk, pizza, atau burger.
Baca Juga: Madu Boleh Dikonsumsi Penyandang Diabetes Namun Perhatikan Takarannya
Salah satu manfaat kimchi adalah melancarkan pencernaan. Makan kimchi secara rutin akan membuat tubuh mendapatkan asupan probiotik.
Probiotik sangat bagus untuk mengembalikan keseimbangan mikroba dalam usus. Dengan ini, fungsi usus bisa semakin baik.
Asupan probiotik juga dapat berperan dalam meminimalisir gejala irritable bowel syndrome (IBS).
Gangguan pencernaan kronis ini menyebabkan penderitanya mengalami sakit perut, perut kembung, serta sembelit atau diare.
Permasalahan bermula saat International Organisation for Standardisation (ISO) menganugerahkan sertifikasi pengolahan, pengiriman, dan penyimpanan pao cai kepada Pemerintah Provinsi Sichuan.
Kabar tersebut dilaporkan oleh beberapa media China. Pemberitaan itu menyinggung perasaan warga Korea Selatan.
Baca Juga: Dua Camilan Enak Bebas Gula Untuk Penyandang Diabetes
Baca Juga: Belum Banyak yang Tahu, Baking Soda Bisa Sembuhkan Asam Urat
’’Dengan ini, China akan menjadi standar dari industri kimci internasional,’’ tulis Global Times.
Sebagai informasi, pao cai adalah masakan khas Sichuan. Yakni, sayur yang diawetkan dengan pengasinan.
Sedangkan kimci yang terbuat dari sawi putih, terkenal sebagai ragam sayuran yang difermentasi dengan pengasinan dan campuran bumbu pedas. Namun, warga China menyebut kimci juga sebagai pao cai.
Sebenarnya, keputusan ISO sendiri sudah mencantumkan bahwa sertifikasi itu tidak berlaku untuk kimchi.
Lihat postingan ini di Instagram
Kementerian Pertanian Korsel menegaskan bahwa standar kimchi sudah ditetapkan dua dekade lalu oleh PBB.
Saat itu, UNESCO sudah menetapkan Gimjang, proses pembuatan kimchi, sebagai warisan budaya dunia.
’’Tidak adil rasanya mengklaim sertifikasi tersebut tanpa membedakan kimhci dengan pao cai dari Sichuan, China,’’ papar Kementerian Kesehatan Korea Selatan.
Baca Juga: Studi : Reinfeksi Covid-19 Jarang dan Tidak Mungkin Terjadi Dalam Waktu 6 Bulan
Baca Juga: Waktunya Membuang Gula, Ini 5 Dampak Buruknya Pada Kesehatan Mental
Akibat pemberitaan itu, warganet dua negara berseteru. Warga Korea Selatan bahkan yakin dan menyatakan bahwa China merupakan pencuri kebudayaan.
(*)
#berantasstunting #hadapicorona #
Source | : | Kompas.com,tempo.co,Global Times |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar