Adapun penyebab anak mengalami zast besi;
1. Terlambat MPASI
2. Pola konsumsi asupan protein, terutama sumber hewani tidak tepat dan baik
3. Kurang konsumsi fortifikasi zat besi, dalam makanan dan formula pertumbuhan
Baca Juga: Peru Hentikan Program Penyuntikan Vaksin Covid-19 dari China Setelah Ditemukan Gangguan Saraf
4. Masalah suplementasi.
Untuk mencegah anak kekurangan zat besi, sama seperti cara mencegah kekurangan zat besi pada ibu hamil.
Alangkah baiknya juga mencukupi anak dengan hal berikut yang diperlukan membantu penyerapan zat besi
1. Protein
2. asam askrobat (Vit C)
Baca Juga: Peru Hentikan Program Penyuntikan Vaksin Covid-19 dari China Setelah Ditemukan Gangguan Saraf
3. Kuprum (Cu)
4. Vitamin B6, B12, asam folat
5. Seng (zn).
Penting juga diperhatikan, kebutuhan anak akan zat besi perharinya adalah sebanyak 100 mg atau setara dengan konsumsi setengah kilo daging.
Lebih baik lagi jika semasa hamil, sang ibu mengonsumsi suplemen sebagai upaya pencegahan terjadinya defisiensi pada anak.
Tak hanya ibu hamil, bayi berusia 3 bulan pun sudah boleh diberikan suplemen zat besi dengan dosis khusus untuk mencegah efek jangka panjang dari kurangnya zat besi.
Baca Juga: Siap-siap! Mal Tutup Jam 7 Malam, Tidak Ada Perayaan Tahun Baru Seperti Sebelumnya
Memang defisiensi zat besi pada anak dapat disembuhkan, namun komplikasi yang timbul dapat bersifat permanen dan tidak dapat diperbaiki, termasuk kemampuan berpikir anak atau yang sering disebut IQ (intellegence quotient).(*)
View this post on Instagram
#berantasstunting
#HadapiCorona
#BijakGGL
Source | : | kemenkes.go.id,European Journal of Endocrinology |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar