GridHEALTH.id - Darah, menurut Wikipedia, merupakan cairan berwarna kemerahan yang ada semua makhluk hidup dengan fungsi yang sangat penting. Jika tubuh kekurangan darah karena berbagai sebab akan menyebabkan kematian.
Darah sendiri adalah suatu fragmen sitoplasma dan unsur sel yang terdapat dalam cairan yang bernama plasma.
Fungsi paling utama darah adalah untuk mengangkut oksigen, nutrisi, zat-zat metabolisme dan mendistribusikannya ke berbagai organ dalam tubuh.
Darah yang kaya oksigen akan berwarna merah terang atau merah tua jika kekurangan oksigen.
Hal ini karena pengaruh unsur dalam darah, seperti hemoglobin, kadar zat besi berbentuk heme yang mengikat oksigen, dan protein pernapasan.
Kalangan medis membedakan antara darah bersih atau kotor karena kandungannya. Darah bersih merujuk pada kadar oksigen yang tinggi ataudarah oksigenasi. Sedangkan darah kotor menunjuk darah yang mengalami deoksigenasi atau darah kekurangan oksigen.
Baca Juga: Makanan Penambah Darah, Bisa Dikonsumsi Setelah Haid Selesai
Darah deoksigenasi adalah darah dengan kadar oksigen yang rendah dan sebaliknya banyak mengandung karbondioksida maupun zat sisa metabolisme lainnya. Penyebab darah kotor ini karena oksigennya telah terdistribusi ke organ tubuh yang membutuhkan.
Darah dengan kandungan oksigen yang telah menipis ini kemudian oleh tubuh akan dikirim menuju paru-paru.
Lihat postingan ini di Instagram
Dalam organ inilah paru-paru akan membuang kandungan karbon dioksida dan memperkayanya dengan oksigen baru.
Darahkekurangan oksigen akan menyebabkan berbagai gangguan kesehatan seperti lemas, sering pusing, dan timbul gangguan kulit seperti jerawat dan bisul yang sering kambuh.
Jika darah kotor masuk ke dalam jantung bisa menimbulkan berbagai dampak buruk yang akan memicu penyakit. Nah, berikut ini berbagai faktor yang bisa menjadi penyebab darah kotor yang wajib diketahui;
1. Lingkungan yang kotor
Aktivitas masyarakat modern lebih sering dalam lingkungan yang kotor. Baik karena polusi kendaraan, asap pabrik, asap rokok, dan lainnya. Jika kita lebih sering menghirup udara yang polutif akan menyebabkan kadar oksigen darah juga rendah.
Baca Juga: Segera Ganti Masker Berkeringat Ketika Berolahraga, Ini Alasannya
Baca Juga: Mari Mengintip Kandungan Kimia yang Ada Dalam Pil KB, Apa Saja?
2. Kebiasaan merokok
Asap rokok yang terhirup dan masuk ke dalam tubuh akan mengikat oksigen dalam darah. Kondisi ini akan berbahaya jika frekuensi merokoknya cukup tinggi.
Selain akan mengurangi kadar oksigen dalam darah, zat racun dalam asap rokok juga akan menjadi racun bagi tubuh. Seperti nikotin, tar dan zat racun lainnya. Karena itu sebaiknya segera jauhi rokok dan asapnya.
3. Kurang minum air putih
Oksigen tak hanya terdapat dalam udara yang bersih namun juga dalam air. Air atau O2 banyak mengandung oksigen. Karena itu sangat penting kita minum air putih yang cukup untuk memenuhi kebutuhan oksigen bagi darah.
Minum air yang cukup juga penting karena sebagian besar tubuh terdiri dari cairan. Dehidrasi yang terjadi karena kurang asupan cairan akan menyebabkan timbulnya berbagai gangguan kesehatan termasuk darah kekurangan oksigen.
4. Makanan tidak sehat
Kebiasaan lain yang juga bisa menjadi penyebab darah kekurangan oksigen adalah sering mengonsumsi makanan yang tidak sehat. Apalagi dengan semakin banyaknya gerai makanan siap saji, akan meningkatkan risiko terjadinya deoksigenasi darah.
Seperti terlalu sering mengonsumsi makanan fast food maupun junk food yang rendah nutrisi. Makanan semacam ini justru akan membuat kerja jantung menjadi berat dan kadar oksigen dalam darah ikut menurun.
Baca Juga: Ibu Menyusui Mengonsumsi Gula Berlebih Berisiko Membuat Anaknya Diabetes
Baca Juga: Kabar Gembira, Jakarta Tak Lagi Masuk Daftar Kota Paling Polusi Udara di Dunia
5. Diet yang salah
Banyak yang melakukan diet untuk menurunkan dan mengontrol berat badannya. Namun menjalani diet harus dengan memperhatikan kebutuhan tubuh terhadap nutrisi.
Jika diet yang dijalankan salah, bukannya tubuh ideal yang didapat melainkan penyakit yang justru akan datang. Karena itu penting berkonsultasi terlebih dahulu dengan ahli gizi sebelum menjalankan diet.
6. Sering lembur dan sibuk bekerja
Kerja berlebihan, ataupun makan sering terlambat atau larut malam karena kerja sering membuat membuat frekuensi makan menjadi tidak teratur. Biasanya jenis makanan pun tidak selektif. Ini bisa membuat darah kekurangan oksigen
7. Kurang zat besi
Kurangnya asupan zat besi juga bisa menjadi penyebab darah kotor. Keberadaan zat besi bagi tubuh sangat penting. Meskipun kebutuhan tubuh terhada zat besi sangat kecil namun jika kurang akan memicu gangguan kesehatan.
Sebab zat besi dalam bentuk heme inilah yang bertugas mengikat oksigen dalam darah. Karena itu penting memperhatikan asupan zat besi. Seperti dari daging merah, ikan laut, sayuran hijau, kacang merah, kedelai, dan dark chocolate.
Baca Juga: Musim Hujan dan Cuaca Dingin Sering Alami Pilek, Ini Jawabannya
Baca Juga: 5 Jenis Nyeri Hebat yang Perlu Diwaspadai, Wajib Segera ke Dokter
8. Perubahan hormon
Perubahan yang terjadi pada hormon juga bisa menyebabkan darah kekurangan oksigen. Namun kondisi ini juga berkaitan dengan berbagai faktor lain, seperti usia, penyakit, dan lainnya. (*)
#berantasstunting #hadapicorona #bijakGGL
Source | : | Kompas.com,WebMD,diabetes.co.uk,Harapan Rakyat |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar