GridHEALTH.id - Bagi Susan Eapen, penderita diabetes sejak 2008, mengelola kadar gula darah adalah tantangan yang terus-menerus. Dia mencoba diet keto rendah karbohidrat dan tinggi lemak, tetapi berhenti setelah kepalanya sering pusing.
Dia mengurangi asupan karbohidratnya - menggunakan tepung almond sebagai pengganti tepung terigu - dan menambah makanan dengan telur dan sayuran. Namun menyiapkan makanan sehari-hari yang disesuaikan dengan kebutuhannya sendiri tidaklah mudah.
“Saya merasa melelahkan untuk melakukan upaya ekstra untuk membuatkan sesuatu untuk saya,” kata pensiunan bankir dari Trivandrum, di negara bagian Kerala, India.
Namun, setelah berbagi makanan bersama keluarga, dia mengalami gula darah tinggi, merasa lelah, dan selalu ingin buang air kecil.
Hidup Eapen berubah pada tahun 2018 setelah membaca laporan surat kabar tentang Jackfruit365, sebuah perusahaan rintisan yang memproduksi tepung yang terbuat dari nangka mentah hijau yang dikeringkan dan dibekukan.
James Joseph, orang di balik usaha ini, mengubah persepsi tentang nangka yang tumbuh di setiap halaman belakang di Kerala. Tepung nangka mudah digunakan dalam masakan apapun.
Baca Juga: Banyak yang Belum Tahu, Ini Dia 5 Manfaat Buah Nangka Bagi Kesehatan
Baca Juga: WHO : Kepercayaan Masyarakat Pada Vaksin Covid-19 Penting Untuk Mengakhiri Pandemi
Pengetahuan ini didapat Joseph saat bertugas di studi klinis pada tahun 2016 oleh Layanan Riset Indeks Glikemik Universitas Sydney (SUGiRS) - salah satu studi terbaik di dunia untuk indeks glikemik, yang mengukur seberapa cepat dan seberapa banyak makanan meningkatkan kadar glukosa darah.
Source | : | South China Morning Post,American Diabetes Association |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar