GridHEALTH.id - Menopause merupakan salah satu fase yang dialami oleh wanita. Hal ini biasanya mereka alami ketika memasuki usia antara 45 hingga 55 tahun.
Menopause terjadi ketika wanita berhenti memproduksi sel telur setelah usia tertentu. Pada fase ini, menstruasi seorang wanita bakal berhenti.
Ketika wanita tidak mengalami menopause selama 12 bulan atau lebih, masa ini bisa disebut sebagai pasca menopause. Karena ovarium berhenti memproduksi sel telur, level produksi oestrogen pada wanita juga menurun.
Perubahan menopause yang terjadi pada tubuh wanita ini menyebabkan mereka mengalami perubahan pada bagian kewanitaan. Kondisi mengering dan iritasi merupakan salah satu gejala umum dari menopause ini.
Terdapat sejumlah kondisi dan perubahan yang terjadi pada vagina wanita ketika mereka mengalami menopause.
Dilansir dari The Health Site, berikut sejumlah kondisi yang dialami wanita ketika mengalami menopause.
Baca Juga: Bila Tak Ditangani, Serangan Migrain Bisa Memburuk Saat Menopause
Baca Juga: 5 Tips Rahasia Menjaga Berat Badan Agar Tetap Langsing dan Ideal
1. Berkurangnya rasa nyaman saat bercinta
Ketika menopause, wanita biasanya mengalami penipisan pada dinding vagina. Hal ini bisa menyebabkan rasa sakit dan tak nyaman ketika bercinta. Rasa sakit yang muncul bisa menusuk dan mungkin menimbulkan bercak merah yang terasa panas dan perih.
2. Rasa panas ketika buang air kecil
Ketika menopause, tingkat oestrogen bakal menurun dan memberi kemungkinan bertumbuhnya bakteri di vagina.
Bakteri buruk yang menumpuk ini memberi rasa panas seperti terbakar ketika buang air kecil. Disarankan untuk mengonsumsi banyak air dan sering buang air kecil untuk menurunkan risiko masalah ini.
Lihat postingan ini di Instagram
3. Perubahan bentuk vulva
Menopause juga bisa menyebabkan munculnya perubahan bentuk di vulva. Menurunnya tingkat oestrogen ketika menopause menyebabkan penipisan dan perubahan bentuk pada labia minora. Pada kondisi ini, bahkan mungkin terjadi perubahan warna.
4. Keluarnya air seni ketika batuk
Ketika menopause, otot panggul menjadi lemah seiring menurunnya tingkat oestrogen di tubuh. Hal ini bisa membuat kita tak sengaja kencing ketika terbatuk atau terjadinya hal lain. Ketika mengalami masalah ini, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter.
Baca Juga: Hiperkalemia, Kandungan Kalium Tinggi Bisa Sebabkan Gangguan Jantung
Baca Juga: Rajin Bercinta Membuat Fungsi Otak Makin Sehat, Terhindar dari Pikun
5. Perubahan kelembapan
Sejatinya, vagina wanita memiliki tingkat keasaman yang rendah. Namun ketika telah menopuse, tingkat keasaman ini berubah dan menyebabkan meningkatnya risiko ifeksi vaginal. Untuk mengatasi masalah ini, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter. (*)
#berantasstunting #hadapicorona #bijakGGL
Source | : | The Health Site |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar