2. Blueberry
Merangkum WebMD, tak hanya rendah kalori, blueberry dikemas juga dengan nutrisi dan antioksidan yang mumpuni.
Antioksidan ini diperlukan untuk melawan radikal bebas yang dapat merusak susunan DNA sel, meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) di dalam tubuh, menyebabkan peradangan, dan melemahkan daya tahan tubuh.
Berdasarkan analisis Ferric Reducing Ability of Plasma (FRAP), blueberry memiliki hingga 9,2 mmol antioksidan per 3,5 ons (100 gram).
Analisis FRAP adalah salah satu tes terbaik untuk mengukur kandungan antioksidan dalam makanan.
Semakin tinggi nilai FRAP, maka kian banyak antioksidan yang dikandung makanan tersebut.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa blueberry mengandung jumlah antioksidan tertinggi di antara semua buah dan sayuran yang biasa dikonsumsi.
Jenis antioksidan yang banyak terkandung dalam blueberry adalah flavonoid yang disebut anthocyanin. Senyawa ini dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Flavonoid berperan penting dalam menjaga sistem imunitas saluran pernapasan.
Selain itu, anthocyanin telah terbukti dapat mengurangi faktor risiko penyakit jantung, menurunkan kadar kolesterol LDL, dan tekanan darah.
3. Jeruk
Hampir semua buah-buahan sitrus, seperti buah jeruk biasa, jeruk bali, jeruk keprok, lemon, dan jeruk nipis kaya akan vitamin C.
Misalnya, satu buah jeruk biasa berukuran sedang bisa menyediakan 70 mg vitamin C yang merupakan sekitar 78 persen dari jumlah kebutuhan vitamin C harian orang dewasa, yakni 75 mg untuk wanita da 90 mg untuk pria.
Sementara, setengah jeruk bali dapat mengandung 44 mg atau 73 persen dari jumlah kebutuhan vitamin C harian, dan sari satu buah jeruk nipis bisa menyediakan 13 mg vitamin C atau 22 persen dari jumlah kebutuhan vitamin C harian.
Karena tubuh tidak dapat memproduksi atau menyimpan vitamin C, seseorang memerlukan asupan vitamin C dari makanan setiap hari untuk kesehatan yang berkelanjutan.
Jika kitaa memilih suplemen, hindari mengonsumsi lebih dari 2.000 miligram (mg) sehari.
Baca Juga: Persiapan Anies Baswedan Jelang Vaksinasi Covid-19 di DKI Jakarta
Source | : | Kompas.com,WebMD |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Anjar Saputra |
Komentar