GridHEALTH.id - Pemerintah memang punya niat tulus untuk segera mengakhiri pandemi Covid-19 dengan ingin secepatnya melaksanakan program penyuntikkan vaksin ini.
Terbukti, vaksin Covid-19 buatan China, Sinovac Biotech sudah datang pada akhir Desember 2020 lalu sebanyak 3 juta dosis.
Namun pihak Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) meminta vaksin Covid-19 yang didistribusikan ke sejumlah daerah diminta untuk tidak langsung disuntikkan kepada masyarakat.
Kepala BPOM Penny K Lukito menjelaskan, saat ini pihaknya masih menjalankan proses untuk mengeluarkan Emergency Used Authorization atau izin penggunaan darurat (EUA) vaksin dari Sinovac tersebut.
"EUA masih berproses, tapi vaksin sudah diberikan izin khusus untuk didistribusikan," ujar Penny seperti diberitakan Kompas.com (04/01/2021).
Supaya masyarakat tidak bingung, Penny menerangkan, izin khusus pendistribusian vaksin ke daerah itu diberikan mengingat wilayah Indonesia yang luas dan memerlukan cukup waktu dalam perjalanannya.
Baca Juga: WHO Resmi Menerima Pendaftaran Vaksin Covid-19 Pfizer - BioNTech untuk Penggunaan Darurat
Baca Juga: Berhubungan Intim Saat Sedang Haid Bisa Dilakukan, Begini Caranya
Diketahui, Bio Farma sebagai otoritas vaksinasi mulai mendistribusikan vaksin Covid-19 ke sejumlah daerah.
Tahapan distribusi dimulai pada 3 Januari 2021 kemarin. Pada hari itu, 401.240 vial vaksin dikirimkan ke 14 provinsi. Sementara, pada Senin 4 Januari, giliran 18 provinsi dengan jumlah 313.000 vial.
Lihat postingan ini di Instagram
Usai kedatangan 3 juta dosis vaksin Covid-19 buatan Sinovac Biotech di Indonesia, pemerintah menegaskan akan memprioritaskan vaksinasi terlebih dahulu pada tenaga kesehatan.
Bahkan, tersiar kabar bahwa vaksinasi Covid-19 akan dimulai pada 14 Januari 2021 mendatang.
"Vaksinasi juga akan segera dilakukan di pertengahan Januari 2021 ini untuk mencapai herd immunity, kekebalan komunal," kata Jokowi dalam sambutan yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (31/12/2020).
Untuk diketahui, sebelum memberikan izin edar BPOM harus lebih dulu menganalisis data hasil uji klinis vaksin Sinovac yang beberapa waktu lalu dilakukan di Bandung.
Meski sebentar lagi vaksinasi Covid-19 akan segara dilakukan, Penny menekankan agar masyarakat tetap meningkatkan kedisiplinan menerapkan protokol kesehatan.
Baca Juga: Covid-19 Masuk Dalam 'Disease X', Ilmuwan Prediksi Masih Banyak Lagi Penyakit yang Bakal Muncul
"Jadi kita kan terus mendorong peningkatan kedisiplinan masyarakat yang memakai masker, menjaga jarak, kemudian juga mencuci tangan, dan juga tetap menghindari kerumunan," ujarnya.
Hal ini dilakukan lantaran adanya kesulitan dalam proses pemberian vaksin terhadap 182 juta penduduk Indonesia.
Baca Juga: Waspadai, 4 Penyakit Serius yang Bisa Muncul Akibat Perut Buncit
Baca Juga: Sering Batuk, Ternyata Bisa Jadi Awal Gejala Tekanan Darah Tinggi
Sebelumnya Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin telah menyebutkan bahwa perlu waktu 3,5 tahun untuk melakukan vaksinasi Covid-19 kepada seluruh masyarakat Indoenesia. (*)
#berantasstunting #hadapicorona #bijakGGL
Source | : | BPOM,KOMPAS.com |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar