RNA merupakan salah satu jenis dari asam nukleat yang menjadi ciri bahwa virus dikategorikan sebagai makhluk hidup. Hasil penelitian di beberapa jurnal ilmiah menyebut bahwa kelompok virus RNA mudah mengalami mutasi.
“Replikasi virus ini tidak ada yang tidak menyebabkan penyakit pada inangnya, karena dia akan mengambil alih sistem kerja sel inang untuk proses reproduksi dia,” ujar Mia dalam keterangan tertulis di laman resmi Unpad, Senin (28/12/2020).
Baca Juga: Penyebab Wanita Alami Orgasme Saat Tidur, Mimpi Basah Seperti Pria
Mia menjelaskan, bahwa virus Corona sebenarnya sudah sering mengalami mutasi untuk menyesuaikan diri dengan sel inangnya.
Pasalnya, ketika virus Corona menginfeksi satu tubuh inang, maka RNA-nya akan melakukan replikasi atau berkembang biak.
Bahkan, lanjut dia, Sejak dari Wuhan, Tiongkok, virus Corona sudah mengalami mutasi sehingga dia mampu bertahan pada rentang suhu 5 – 10 derajat Celcius.
Lalu, ketika menyebar ke Iran dan kawasan Timur Tengah, Mia memperkirakan bahwa virus telah mengalami mutasi kembali yang memungkinkan dia tahan terhadap suhu panas.(*)
Baca Juga: Pilot dan Kru Kabin Pesawat Wajib Tes Kesehatan Sebelum Terbang, Ini Deretan Pemeriksaannya
View this post on Instagram
#berantastunting
#HadapiCorona
#BijakGGL
Source | : | Kompas.com,tribunnews,Unpad.ac.id,GridHealth.ID |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar