CLARITY Study, program penelitian pemerintah federal AS selama 5+ tahun, dan studi terbesar yang pernah dilakukan tentang BPA, mengonfirmasi keamanan BPA.
Hasilnya, melansir chemicalsafetyfacts.org pada artikel 'BPA (Bisphenol A), yang dirilis 2018 oleh Program Toksikologi Nasional AS, disertai dengan pernyataan dari Dr. Stephen Ostroff, Wakil Komisaris Makanan dan Kedokteran Hewan di Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA), “tinjauan awal kami mendukung penentuan bahwa penggunaan BPA yang diizinkan saat ini tetap aman bagi konsumen."
Ada yang mengatakan paparan BPA pada prodak kemasan pangan menyebabkan efek kesehatan pada manusia, penelitian ilmiah menunjukkan; pada manusia BPA dengan cepat dimetabolisme dan dihilangkan dari tubuh - tidak terakumulasi dalam darah atau jaringan.
Karenanya sangat tidak mungkin paparan BPA pada tingkat yang khas dapat menyebabkan efek kesehatan.
Hal ini selanjutnya dikonfirmasi oleh CLARITY, karena “hasil dengan jelas menunjukkan bahwa BPA memiliki potensi yang sangat kecil untuk menyebabkan efek kesehatan, bahkan ketika orang terpapar selama hidup mereka,” kata Steven G. Hentges, Ph.D., Polycarbonate / BPA Grup Global dari American Chemistry Council (ACC).
Baca Juga: Epidemiolog hingga IDI Desak Jokowi Terapkan PSBB Ketat, Akankah Indonesia Lakukan Lockdown Total?
Nah, sampai di sini kita tentu akan bisa memahami, kenapa BPA hingga puluhan tahun tetap digunakan pada produk kemasan pangan.
Prihal BPA pada galon air minum mineral dalam kemasan guna ulang, contoh pada produk Aqua, di Indonesia diatur sangat ketat oleh Badan POM.
Source | : | pom.go.id,Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan,chemicalsafetyfacts.org |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar