GridHEALTH.id - Obat radang sendi tocilizumab mengurangi risiko kematian di antara pasien yang dirawat di rumah sakit dengan Covid-19 parah, juga mempersingkat waktu pemulihan dan mengurangi kebutuhan ventilasi mekanis, hasil studi ini ditunjukkan para ahli di Inggris pada Kamis (11/02/2021) di Inggris.
Temuan yang didapat dari uji coba Randomized Evaluation of COVID-19 Therapy (RECOVERY), yang telah menguji berbagai pengobatan potensial untuk Covid-19 sejak Maret 2020, akan memberi kejelasan apakah Tocilizumab memiliki manfaat untuk pasien.
"Kami sekarang tahu bahwa manfaat tocilizumab meluas ke semua pasien Covid-19 dengan kadar oksigen rendah dan peradangan yang signifikan," kata Peter Horby, profesor penyakit menular di Universitas Oxford di Inggris dan peneliti utama bersama pada uji coba RECOVERY, dikutip Reuters (12/02/2021).
Pada bulan Juni tahun lalu, uji coba RECOVERY menemukan bahwa steroid deksametason yang murah dan tersedia secara luas mengurangi tingkat kematian sekitar sepertiga di antara pasien Covid-19 yang sakit paling parah.
Obat itu dengan cepat menjadi bagian dari perawatan standar yang direkomendasikan untuk pasien yang parah.
Tocilizumab, yang salah satunya dijual dengan merek dagang Actemra oleh Roche, adalah obat antibodi monoklonal antiradang intravena yang digunakan untuk mengobati rheumatoid arthritis.
Baca Juga: Lakukan 5 Gerakan Jari Sederhana Ini Untuk Redakan Gejala Arthritis
Baca Juga: 4 Cara Penanganan Luka Diabetes Agar Terhindar Dari Amputasi
Obat ini mulai ditambahkan ke uji coba pada April 2020 untuk pasien dengan Covid-19 yang membutuhkan oksigen dan memiliki bukti peradangan.
Data penelitian berasal dari 2.022 pasien Covid-19 yang secara acak dialokasikan untuk menerima tocilizumab melalui infus intravena dan dibandingkan dengan 2.094 pasien yang secara acak dialokasikan untuk perawatan biasa saja.
Lihat postingan ini di Instagram
Peneliti mengatakan 82% dari semua pasien memakai steroid sistemik seperti deksametason.
Hasil studi sekaligus uji coba menunjukkan bahwa pengobatan dengan tocilizumab secara signifikan mengurangi kematian, dengan 596 (29%) pasien dalam kelompok tocilizumab meninggal dalam 28 hari, dibandingkan dengan 694 (33%) pasien dalam kelompok perawatan biasa.
Ini berarti perbedaan absolut 4% dan berarti bahwa untuk setiap 25 pasien yang diobati dengan tocilizumab, satu nyawa tambahan akan diselamatkan, kata Horby dan rekan penyelidiknya, Martin Landray.
Mereka menambahkan bahwa manfaat tocilizumab jelas terlihat sebagai tambahan dari steroid.
"Jika dikombinasikan, dampaknya besar," kata Landray, yang juga seorang profesor kedokteran dan epidemiologi di Universitas Oxford.
Baca Juga: Aturan Masih Digodog, 2000 Perusahaan Sudah Daftar Vaksinasi Mandiri
Baca Juga: 6 Hal Ini yang Harus Dihindari Saat Menstruasi Datang, Bisa Berbahaya
Dia menambahkan bahwa hasil ini jelas menunjukkan manfaat tocilizumab dan deksametason dalam mengatasi konsekuensi terburuk dari Covid-19, meningkatkan kelangsungan hidup, memperpendek masa tinggal di rumah sakit dan mengurangi kebutuhan akan ventilator mekanis.
"Sepertinya kandidat yang ideal adalah pasien yang benar-benar berada dalam fase akut serangan inflamasi," imbuh Landray.
Baca Juga: 6 Istilah dan Indikator yang Jadi Petunjuk Kriteria Jantung Sehat
Baca Juga: Berani Lakukan Testing 12 Kali Lipat Standar WHO, Satgas Covid-19 Minta Daerah Belajar dari DKI
Actemra, bersama dengan obat serupa Sanofi, Kevzara, diberi wewenang oleh NHS Inggris pada awal Januari 2021 untuk pasien Covid-19 di unit perawatan intensif setelah data awal dari studi yang lebih kecil yang disebut REMAP-CAP mengindikasikan bahwa obat itu dapat mengurangi rawat inap di rumah sakit sekitar 10 hari. (*)
#berantasstunting #hadapicorona #bijakGGL
Source | : | Reuters,The Daily Sabah,The Guardian |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar