GridHEALTH.id - Dunia maya tengah digegerkan dengan survei yang menyebutkan bahwa netizen Indonesia adalah orang yang paling tidak sopan se-Asia Tenggara.
Survei tersebut berdasarkan laporan tahunan Microsoft terkait mengukur tingkat kesopanan netizen atau pengguna internet dengan tajuk 2020 Digital Civility Index (DCI).
Baca Juga: Pasutri Ini Kritis Alami Luka Bacok, Karena Kentut Sembarangan
Dalam laporan tersebut, Indonesia menduduki peringkat ke-29 dari 32 negara.
Secara umum, Indonesia termasuk negara dengan tingkat ketidaksopanan tertinggi di Asia Tenggara.
Baca Juga: Jangan Abaikan Tanda-tanda Gula Darah Tinggi Ini, Jika Dibiarkan Risikonya Bisa Terkena Diabetes
Berdasarkan data skor DCI, perilaku orang dewasa Indonesia mengalami penurunan.
"Tidak ada perubahan skor DCI untuk kalangan muda tapi penurunan minus 16 poin di orang-orang dewasa di Indonesia," sebut Microsoft.
Risiko terbesar netizen Indonesia adalah hoaks dan penipuan yang naik 13%, ujaran kebencian naik 5%, namun diskriminasi turun 2%.
Dari data yang berhasil dihimpun GridHealth.id, beberapa peneliti menyebutkan bahwa kebiasaan buruk netizen Indonesia itu dapat menyebabkan beberapa risiko penyakit.
Mulai dari sakit kepala, gangguan pencernaan, tekanan darah tinggi, nyeri dan sakit di beberapa bagian tubuh, depresi, hingga serangan jantung.
Tak hanya itu, membaca hoaks ternyata juga bisa membawa dampak buruk pada kesehatan.
Menurut Vasilis K. Pozios, MD, seorang psikiater forensik, mengatakan bahwa hoaks dapat menimbulkan perasaan marah bahkan depresi.
"Karena 'hoax,' atau berita palsu dimaksudkan untuk memanipulasi opini publik, itu dirancang untuk memancing respons emosional dari pembaca atau pemirsa. Sehingga dapat menimbulkan perasaan marah, curiga, cemas, dan bahkan depresi dengan mendistorsi pemikiran kita."
"Sama halnya dengan American Psychiatric Association pada Mei 2018 yang melaporkan bahwa orang Amerika di semua kelompok demografis mengalami peningkatan tajam dalam tingkat kecemasan dalam setahun terakhir," tutur Pozios, seperti dikutip dari Psycom.net.
Studi lain juga meyakini bahwa hoaks juga bisa merugikan kesehatan mental.
Dalam studi tersebut tertulis para psikolog sepakat bahwa berita hoax bisa memberikan dampak buruk pada kesehatan mental, seperti post-traumatic stress syndrome (PTSD), menimbulkan kecemasan, sampai kekerasan.
Melihat dampak buruk bagi kesehatan tersebut, ada baiknya untuk mengubah pola netizen Indonesia yang dicap paling tidak sopan se-Asia Tenggara. (*)
View this post on Instagram
#hadapicorona
Source | : | Microsoft,ncbi,Gridhealth.id |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Komentar