"Karena 'hoax,' atau berita palsu dimaksudkan untuk memanipulasi opini publik, itu dirancang untuk memancing respons emosional dari pembaca atau pemirsa. Sehingga dapat menimbulkan perasaan marah, curiga, cemas, dan bahkan depresi dengan mendistorsi pemikiran kita."
"Sama halnya dengan American Psychiatric Association pada Mei 2018 yang melaporkan bahwa orang Amerika di semua kelompok demografis mengalami peningkatan tajam dalam tingkat kecemasan dalam setahun terakhir," tutur Pozios, seperti dikutip dari Psycom.net.
Studi lain juga meyakini bahwa hoaks juga bisa merugikan kesehatan mental.
Dalam studi tersebut tertulis para psikolog sepakat bahwa berita hoax bisa memberikan dampak buruk pada kesehatan mental, seperti post-traumatic stress syndrome (PTSD), menimbulkan kecemasan, sampai kekerasan.
Melihat dampak buruk bagi kesehatan tersebut, ada baiknya untuk mengubah pola netizen Indonesia yang dicap paling tidak sopan se-Asia Tenggara. (*)
View this post on Instagram
#hadapicorona
Source | : | Microsoft,ncbi,Gridhealth.id |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Komentar