GridHEALTH.id - Meskipun bukan kabar menggembirakan, kenaikan berat badan merupakan hal yang biasa terjadi pada setiap orang. Tapi umumnya mengalami penambahan berat badan sedikit demi sedikit.
Jika berat badan seseorang bertambah dalam waktu yang sangat singkat tanpa alasan yang jelas, ini bisa menjadi pertanda kondisi kesehatan yang bisa saja membahayakan.
Baca Juga: Diet Rendah Karbohidrat Ganggu Kesehatan dan Memperpendek Umur, Studi
Kenaikan berat badan yang drastis tanpa penyebab yang berat bisa merupakan akibat dari kondisi-kondisi berikut yang perlu dicermati;
1. Pengobatan
Obat-obatan tertentu dapat menyebabkan orang bertambah gemuk dengan cepat.
Menurut Koalisi Tindakan Obesitas, beberapa obat dapat membuat orang bertambah berat beberapa kilogram sebulan sebagai efek samping.
Pengobatan yang mungkin membuat berat badan orang bertambah dengan cepat termasuk beberapa obat yang mengobati:
- Kejang
- Diabetes mellitus
- Tekanan darah tinggi
- Depresi dan gangguan kejiwaan
Meski begitu, jangan berhenti minum obat tanpa mendiskusikannya dengan dokter terlebih dahulu.
2. Insomnia
Baca Juga: 5 Cara Cerdas Perempuan Jepang Turunkan Berat Badan Jadi Ideal
Penelitian telah menunjukkan bahwa kurang tidur dapat menyebabkan penambahan berat badan.
Perubahan siklus tidur dapat memengaruhi pola makan dan suasana hati, menyebabkan orang makan berlebihan.
Studi tahun 2013 menemukan bahwa orang yang kurang tidur makan lebih banyak karbohidrat daripada yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan energi mereka.
Hal ini lah yang menyebabkan penambahan berat badan.
Partisipan dalam studi yang sama juga mengonsumsi lebih banyak kalori secara keseluruhan, terutama setelah makan malam.
3. Berhenti merokok
Beberapa orang mengalami kenaikan berat badan pada awalnya ketika mereka berhenti merokok produk tembakau.
Para ahli percaya bahwa ini terjadi karena nikotin menekan nafsu makan dan karena gejala putus zat mungkin termasuk stres, yang dapat menyebabkan makan berlebihan.
Penelitian menunjukkan bahwa 1 kilogram (kg) adalah rata-rata pertambahan berat badan pada bulan pertama setelah berhenti merokok.
Baca Juga: Selalu Baca Label Makanan yang Dikonsumsi Ternyata Bisa Cegah Obesitas, Ini Kata BPOM
Mayoritas kenaikan berat badan seseorang terjadi selama 3 bulan pertama setelah berhenti merokok, dengan laju kenaikan berat badan tampak melambat selama 6 bulan.
Namun, perubahan berat badan akibat berhenti merokok bisa berbeda-beda tergantung orangnya. Bila dibarengi olahraga, berhenti merokok yang merupakan tindakan positif, tidak harus menyebabkan berat badan bertambah.
4. Gagal jantung
Penambahan berat badan yang cepat atau pembengkakan di area tubuh tertentu dapat disebabkan oleh retensi cairan dan mungkin merupakan tanda gagal jantung.
Namun, penting untuk diperhatikan bahwa berat badan seseorang biasanya berfluktuasi beberapa kilogram selama sehari.
Jika berat badan mereka kembali normal dan mereka tidak memiliki gejala tambahan, peningkatan sementara bisa disebabkan oleh kembung dan retensi cairan yang normal.
Jika darah mengalir perlahan ke dan dari jantung, itu memengaruhi fungsi organ utama lainnya di tubuh.
Akibatnya, cairan terkumpul di jaringan, yang menyebabkan penambahan berat badan dan pembengkakan.
Baca Juga: World Obesity Day: Sepertiga Penduduk Dunia Kegemukan, Ahli : 'Ini Pandemi Nyata yang Terabaikan'
5. Masalah ginjal
Kenaikan berat badan yang tiba-tiba atau pembengkakan di tubuh bisa jadi merupakan gejala penyakit ginjal.
Seperti gagal ginjal atau sindrom nefrotik, yaitu kerusakan pada ginjal.
Jika ginjal tidak berfungsi dengan benar, tubuh mungkin menahan cairan, yang mengakibatkan penambahan berat badan.
Ginjal yang rusak tidak mampu membuang limbah dan cairan dari tubuh dengan baik, sehingga menumpuk di jaringan.
Pembengkakan akibat masalah ginjal biasanya menyerang tungkai, pergelangan kaki, atau telapak kaki. (*)
#berantasstunting #hadapicorona #bijakGGL
Source | : | medicalnewstoday.com |
Penulis | : | Ine Yulita Sari |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar