Di saat jumlah kalori yang masuk ke dalam tubuh berjumlah sangat sedikit, tubuh memasuki fase kekurangan gizi yang serius dan secara otomatis tubuh akan mengaktifkan ‘mode hemat dengan cara menyusutkan organ-organ tubuh, menyusutkan tulang, dan menyusutkan otot yang akan berakibat pada kecepatan metabolisme menjadi lebih buruk dari sebelum melakukan diet.
Selain itu program diet ini juga memiliki efek samping seperti mulut kering, konstipasi, sakit kepala, lesu akut, berkunang-kunang, tubuh tidak tahan dingin, menstruasi terganggu, dan kehilangan rambut.
Karenanya, diet ini dilarang keras dilakukan oleh remaja, anak-anak yang sedang dalam masa pertumbuhan, ibu menyusui, ibu hamil, orang dengan gangguan kesehatan tertentu, serta orang yang memiliki gangguan psikologis seperti eating disorder, depresi, anxiety, dan lain-lain.
Baca Juga: Diet Mediterania, Pola Makan Paling Baik Bagi Kesehatan Jantung
Disisi lain, VLCD boleh dan disarankan dilakukan, tetapi hanya untuk kasus-kasus tertentu seperti obesitas.
Namun dengan catatan program ini harus dilakukan dibawah pengawasan dokter yang memiliki lisensi dan ijin praktek untuk membimbing program diet pasien.
2. Food Demonizing yang Ambigu
Di dalam bukunya, Tya menuliskan anjuran dan larangan makanan yang dikonsumsi selama menjalani program diet.
Termasuk diantaranya larangan mengonsumsi gula, tepung, minyak, dan santan.
Menurut Yulia hal tersebut sangat ambigu dan tidak spesifik karena banyaknya varian dari tepung dan minyak.
Baca Juga: Menu Diet Lady Rocker, Nasi Merah Biasa, Lele Gorengnya yang Menarik
Source | : | Yulia Baltschun Youtube Channel |
Penulis | : | Ayu Widya |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar