GridHEALTH.id - Berita vaksin Covid-19 di Indonesia terus menjadi tranding topic.
Apalagi ada kabar prihal vaksin yang dibeli pemerintah, vaksin Covid-19 AstraZeneca mengandung tripsin babi.
Baca Juga: Inilah Tanda-tanda Jantung Seseorang Sedang Bermasalah, Segera Periksakan Jika Mengalaminya
Padahal babi dan zat turunannya haram bagi masyarakat muslim.
Walau demikian Jokowi perintahkan Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, untuk segera mendistribusikan vaksin Covid-19 AstraZeneca.
"Tadi saya sudah memerintahkan kepada Menteri Kesehatan untuk segera mendistribusikan vaksin AstraZeneca ke Jawa Timur dan ke provinsi-provinsi yang lain," kata Jokowi.
Hal ini Jokowi sampaikan saat meninjau vaksinasi massal di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, Senin (22 Maret 2021).
Jokowi menyatakan vaksin Covid-19 AstraZeneca halal dan dan tayib (baik).
Jokowi mengaku telah menemui para ulama sesepuh di Jawa Timur pagi ini. Dia bilang telah mendapat wejangan terkait kehalalan AstraZaneca dari para ulama.
Baca Juga: Tanda Kurang Asupan Karbohidrat Harian pada Tubuh, Gangguang Kesehatan Ini Bisa Dialami
"Para kiai dari MUI Jawa Timur yang menyampaikan bahwa vaksin AstraZaneca bisa digunakan, halal, dan tayib," kata Jokowi di Jombang seperti disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (22/3).
Sebelumnya, MUI pusat menyatakan vaksin Covid-19 AstraZaneca haram. MUI menilai ada kandungan babi di dalam vaksin tersebut.
Tapi MUI pusat membolehkan penggunaannya dalam kondisi darurat. Seperti saat ini vaksin Covid-19 yang tersedia masih terbatas.
Adapun menurut keterangan tertulis pihak Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI), tripsin babi merupakan enzim yang berasal dari pankreas babi.
LPPOM MUI menerangkan terdapat kegunaan bahan asal babi ini yakni pada tahap penyiapan inang virus.
Baca Juga: Sulit Buang Air Besar, Perubahan Gaya Hidup Berikut Bisa Cegah Sembelit
"Bahan ini digunakan untuk memisahkan sel inang dari microcarrier-nya," tulis keterangan LPPOM MUI pada Selasa (16/3/2021).
Laman resmi idai.or.id (5 Juni 2017) menjelaskan bahwa enzim tripsin babi diperlukan sebagai katalisator untuk memecah protein menjadi peptida dan asam amino yang menjadi bahan makanan kuman.
Kuman akan dibiakkan dan difermentasi, kemudian diambil polisakarida kuman sebagai antigen bahan pembentuk vaksin.
Selanjutnya dilakukan proses purifikasi dan ultrafiltrasi yang mencapai pengenceran 1/67,5 milyar kali sampai akhirnya terbentuk produk vaksin.
Baca Juga: Terbuat Dari Pankreas Babi, Ternyata Ini Kegunaan Tripsin Babi Dalam Vaksin AstraZeneca
Dilain pihak, vaksin Covid-19 Sinovac Biotech dikabarkan aman dan mampu memicu respons kekebalan di antara anak-anak dan remaja.
Hal ini diungkapkan menurut hasil awal dari uji coba tahap awal dan menengah, pada Senin (22 Maret 2021).
Mengutip Asia One, data awal berasal dari uji klinis Tahap I dan II yang melibatkan lebih dari 500 orang berusia antara 3 dan 17 tahun yang menerima dua suntikan vaksin dosis sedang atau rendah, atau plasebo.
Zeng Gang, seorang peneliti, mengatakan bahwa adapun reaksi yang paling merugikan sangatlah ringan.
Dua anak yang mendapat dosis lebih rendah dilaporkan mengalami demam tinggi, dikategorikan sebagai derajat 3, katanya, tanpa memberikan rincian atau suhu tertentu.
Tingkat antibodi yang dipicu oleh CoronaVac Sinovac lebih tinggi daripada yang terlihat pada orang dewasa berusia 18 hingga 59 tahun, dan pada orang tua dalam uji klinis sebelumnya.
Untuk anak-anak berusia 3 tahun hingga 11 tahun, dosis yang lebih rendah dapat menyebabkan respons antibodi yang baik, dan dosis sedang bekerja dengan baik untuk mereka yang berusia 12 hingga 17 tahun.
Kendati demikian, data awal belum dipublikasikan di jurnal medis peer-review.
Uji coba Fase III Sinovac di luar negeri yang menguji kemampuan vaksin untuk mencegah penyakit Covid-19 sejauh ini tidak melibatkan anak di bawah umur.(*)
#berantasstunting
#HadapiCorona
#BijakGGL
Source | : | Kompas.com,CNN,CNBC,GridHealth.ID |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar