GridHEALTH.id - Penyelidikan asal usul virus corona yang dilakukan tim ilmuan WHO di China, dianggap banyak pihak tidak berhasil.
Tapi pada kenyataannya, penyelidikan tersebut berhasil. Hanya saja, menurut sebuah sumber, hal itu sengaja tidak diutarakan WHO.
Baca Juga: Ilmuwan Dunia Berkumpul, Ungkap 4 Teori Kemungkinan Asal Covid-19
Hal ini terungkap setelah beberapa draft dokumen yang seharusnya menjadi laporan WHO tapi tidak diungkapkan, bocor ke publik.
Hal itu langsung menjadi artikel hangat di media CNN (30/3/21).
Dari pemberitaan CNN yang mengangkat draft dokumen WHO yang bocor itu terungkap, bahwa tidak menunjukkan bukti penyebaran virus yang meluas sebelum akhir 2019.
Ada juga permnyataan yang tertulis mengatakan jika kemungkinan virus bocor dari laboratorium sangat tidak mungkin.
Tapi disebutkan ada empat sumber penularan virus.
Baca Juga: Ilmuwan Turki Upayakan Pemanfaatan Boron Untuk Pengobatan Kanker
Hanya saja, "Media yang menularkan virus SARS-CoV-2 ke manusia masih menjadi misteri," tulis laporan itu, menurut CNN.
Tapi dari dokumen tersebut diketahui ada beberapa kemungkinan penularan virus corona ke manusia'
1. Kemungkinan penularan virus langsung dari kelelawar atau trenggiling ke manusiat.
2. Teori lain adalah penularan melalui makanan beku,
3. dan yang paling kecil kemungkinannya adalah penularan di laboratorium.
Baca Juga: Segera Diluncurkan, Vaksin Baru Untuk Mencegah Kecanduan Merokok
Kenapa penularan virus di laboratorium disebut kemungkinan penularan kecil kemungkinannya, sebab menurut dokumen tersebut tidak ada tanda virus terkait SARS-CoV-2 di laboratorium mana pun sebelum 19 Desember.
Serta tidak ada kombinasi gen yang menghasilkan virus SARS-CoV-2.
Baca Juga: Hati-hati, Penyandang Diabetes Berisiko Mengalami Asam Urat Tinggi
Disebutkan juga peran orang-orang di pasar makanan laut Cina di Wuhan tidak jelas.
Jadi bisa jadi pasar bukanlah sumber infeksi, tetapi tempat yang memungkinkan virus menyebar dengan kuat, menurut CNN.
Diketahui pula draft laporan yang bocor tersebut disiapkan oleh 17 ilmuwan internasional dan 17 ilmuwan China, berdasarkan survei lapangan selama 28 hari dari 14 Januari hingga 10 Oktober 2021 di Wuhan, provinsi Hubei, China.(*)
Baca Juga: Minim Pasokan, WHO Minta Sumbangan Vaksin Covid-19 Untuk Negara Miskin
#berantasstunting
#HadapiCorona
#BijakGGL
Source | : | CNN |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar