Dilain kesempatan, pihak AstraZeneca membantah vaksin Corona mereka mengandung babi.
Apalagi, menhurut mereka vaksin AstraZeneca sudah digunakan di sejumlah negara muslim, seperti Arab Saudi hingga Kuwait.
"Kami menghargai yang disampaikan oleh MUI. Penting untuk dicatat bahwa vaksin COVID-19 AstraZeneca merupakan vaksin vektor virus yang tidak mengandung produk berasal dari hewan," jelas AstraZeneca Indonesia dalam keterangan tertulis yang diterima detikcom (21/3/2021).
Dalam keterangan tertulis itu disebutkan, vaksin AstraZeneca telah disetujui di lebih dari 70 negara termasuk Arab Saudi,UEA, Kuwait, Bahrain, Oman, Mesir, Aljazair, dan Maroko dan banyak Dewan Islam di seluruh dunia telah menyatakan sikap bahwa vaksin diperbolehkan untuk para muslim.
Senada dengan pihak AstraZenca, melansir Antara (30/3/2021), seorang ahli virologi dan Dosen Sekolah Farmasi, Institut Teknologi Bandung (ITB), Aluicia Anita Artarini tidak setuju jika vaksin AstraZeneca yang mengandung tripsin babi.
Aluicia Anita Artarini mengatakan, vaksin COVID-19 buatan AstraZeneca tidak mengandung tripsin (enzim) hewani, melainkan tripsin enzim yang menyerupai jamur.
Baca Juga: Kejar Target Herd Immunity 2021 di Indonesia, 16 Juta Bulk Vaksin Sinovac Kembali Didatangkan
"AstraZeneca tidak menggunakan tripsin hewan pada proses produksinya dan di akhir, tripsin itu tidak ada," kata Anita.
Jadi menurutnya, vaksin Covid-19 AstraZeneca menggunakan enzim yang berasal dari jamur.
Baca Juga: Baru Sehari Disuntik Vaksin Covid-19, Efek Samping Ini Langsung Dialami Vladimir Putin
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar