Puasa berselang memiliki akar spiritual dan sebagian besar dilakukan oleh umat Islam selama bulan suci Ramadan dan puasa sunah Senin-Kamis.
Selain Islam, komunitas agama lain termasuk Hindu, Yahudi, Katolik Yunani dan ortodoks timur juga mempraktikkan jenis puasa ini.
Lihat postingan ini di Instagram
3. Puasa parsial
Kadang juga disebut puasa selektif. Jenis puasa ini bersifat parsial atau selektif karena membatasi jenis makanan tertentu untuk jangka waktu tertentu.
Ini bisa berupa produk susu, makanan hewani, jenis minyak atau pati. Ini bukan jumlah makanan yang dibatasi, ini adalah jenis makanan yang dikecualikan dari diet harian. Jenis puasa ini termasuk praktik detoksifikasi pembersihan atau monodiet.
Dalam tradisi Jawa, puasa mutih juga termasuk puasa parsial. Dimana untuk jangka waktu tertentu hanya mengonsumsi nasi dan air putih dan pantang lauk-pauk serta garam dan gula.
Pada dasarnya tidak ada yang perlu ditakuti dengan puasa. Bukankah kita sudah berpuasa setiap hari dalam hidup tanpa menyebutnya "puasa."
Baca Juga: Olahraga di Bulan Ramadan, Bila Waktu dan Jenisnya Tepat, Manfaat Puasa Lebih Terasa
Baca Juga: Cara Alami Untuk Mengencangkan Kulit Kendur Setelah Melahirkan
Karena kita semua pergi tidur dan tidak makan atau minum di malam hari selama rata-rata delapan jam?
Source | : | Mayo Clinic,Arab World |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar