GridHEALTH.id - Belakangan sering ditemukan pasien sembuh Covid-19 mengalami penggumpalan darah.
Kondisi ini pun membuat sejumlah ilmuwan di Nanyang Technological University (NTU) Singapura mencoba mencari tahu hubungan antara Covid-19 dan risiko penggumpalan darah.
Baca Juga: Baru Rilis Sudah Ditangguhkan, Vaksin Covid-19 Johnson&Johnson Bisa Sebabkan Pembekuan Darah
Dalam studinya, para peneliti mengumpulkan dan menganalisis sampel darah dari 30 pasien Covid-19 sekitar sebulan setelah mereka sembuh dari Covid-19 dan keluar dari rumah sakit.
Hasilnya para peneliti NTU menemukan tanda-tanda kerusakan pembuluh darah pada semua pasien.
Hal ini terjadi kemungkinan disebabkan dari respons kekebalan yang masih ada didalam tubuh mereka, yang bisa memicu pembentukan gumpalan darah.
Baca Juga: Uji Klinis Vaksin Nusantara Dilanjutkan Tanpa Persetujuan BPOM, Satgas Covid-19 Hanya Beri Teguran
“Temuan ini dapat membantu menjelaskan, mengapa beberapa orang yang telah pulih dari Covid-19 menunjukkan gejala komplikasi pembekuan darah setelah pemulihan awal mereka,” sebut ilmuwan NTU dilansir dari Channel News Asia, Selasa (13/4/2021).
"Dalam beberapa kasus, mereka berada pada peningkatan risiko serangan jantung, stroke, atau kegagalan organ ketika gumpalan darah menyumbat arteri utama ke organ vital," tambahnya.
Baca Juga: Meninggal Dunia Saat Tidur Penyebabnya PTM, Bisa Dialami Kapanpun dan Siapa Saja
Sementara itu, Asisten Profesor NTU Christine Cheung, yang memimpin penelitian tersebut menjelaskan lebih lanjut perihal temuan timnya ini.
Para ilmuwan NTU juga menemukan, pasien sembuh Covid-19 memiliki dua kali jumlah normal sel endotel yang bersirkulasi (KTK) yang dilepaskan dari dinding pembuluh darah yang rusak.
Peningkatan kadar KTK menunjukkan, cedera pembuluh darah masih terlihat setelah sembuh dari infeksi virus.
Baca Juga: Inggris Bersikukuh Gunakan Vaksin Covid-19 AstraZeneca, Ini Alasannya
Pasien sembuh Covid-19 terus memproduksi sitokin yang tinggi, protein yang diproduksi oleh sel kekebalan yang mengaktifkan respons kekebalan terhadap patogen, bahkan saat virus corona sudah tidak ada.
"Jumlah sel kekebalan yang luar biasa tinggi, yang dikenal sebagai sel T, yang menyerang dan menghancurkan virus juga hadir dalam darah pasien sembuh Covid-19," kata NTU.
Baca Juga: Studi: Pembekuan Darah Semakin Banyak Ditemui Pada Pasien Covid-19
Kehadiran sitokin dan tingkat sel kekebalan yang lebih tinggi menunjukkan sistem kekebalan pasien sembuh Covid-19 tetap aktif bahkan, setelah virus corona hilang dari pasien.
"Respons kekebalan yang terus-menerus diaktifkan ini dapat menyerang pembuluh darah pasien sembuh Covid-19, menyebabkan lebih banyak kerusakan dan meningkatkan risiko pembentukan gumpalan darah lebih lanjut," imbuh NTU.(*)
Baca Juga: Lahirkan Bayi Kembar Tidak Identik, Syahnaz Sadiqah Harus Suntik Pengencer Darah
View this post on Instagram
#berantasstunting
#hadapicorona
#BijakGGL
Source | : | Chanel News Asia |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar