GridHEALTH.id - Saat menjalani ibadah puasa, tubuh kita sering kali merasakan lemas dan tak betenaga di siang hari menjelang berbuka.
Hal ini bisa terjadi dikarenakan kurang tidur, atau mungkinkah ada hal lain yang membuat kita merasa sangat lelah.
Kita semua kadang-kadang mengalami kelelahan, yang bisa diredakan dengan tidur dan istirahat.
Melansir dari nhs.uk dalam artikel '10 medical reasons for feeling tired', kelelahan adalah kondisi saat kondisi yang sering kali membebani dan tidak diatasi dengan tidur dan istirahat.
Baca Juga: Inilah Efek Samping Vaksinasi Covid-19 Jika Dilakukan Saat Puasa Ramadan
Situasi emosional yang menegangkan juga dapat menyebabkan kelelahan. Jenis kelelahan ini biasanya hilang saat stres berkurang.
Banyak obat resep dan non resep dapat menyebabkan kelemahan atau kelelahan. Penggunaan alkohol, kafein, atau obat-obatan terlarang dapat menyebabkan kelelahan.
Rasa kelelahan saat ini sering kali menjadi penyebab utama kita merasakan tidak semangat menjalani aktivitas selama berpuasa.
Karena rasa lelah terkadang memberikan efek yang bebeda seperti merasa lemas dan lunglai, dan ada yang merasa dijalari sensasi panas di seluruh tubuh.
Baca Juga: Inilah Efek Samping Vaksinasi Covid-19 Jika Dilakukan Saat Puasa Ramadan
Lihat postingan ini di Instagram
Sensasi panas ketika puasa seringn juga diikuti rasa lemas, serta pikiran yang tidak bisa fokus.
Sensasi panas dan gejala penyerta tersebut pastinya akan sangat menganggu kinerja.
Sebenarnya, apa penyebab sensasi panas dalam tubuh ketika puasa ini?
Ketika tubuh berpuasa, tubuh tak akan kemasukan asupan kalori selama 12 jam lebih.
Kalori hanya masuk ketika bersahur, juga berbuka puasa. Nah, di siang hari ketika aktivitas harian menguras cadangan kalori bekal dari makan sahur, maka tubuh akan membongkar cadangan energi lain yang ada di dalam tubuh.
Baca Juga: Sering Jadi Takjil Buka Puasa, Ini 10 Khasiat Blewah Untuk Kesehatan
Yaitu dari lemak, otot, organ hati dan sumber-sumber lain. Menurut spesialis penyakit dalam dari RSIA Anugerah Semarang, Panji Aryo Prabowo, aktivitas bongkar-membongkar energi cadangan ini memang wajar terjadi ketika tubuh diajak berpuasa.
"Ketika berpuasa, maka tubuh akan mengalami ketidakseimbangan metabolisme. Ketidakseimbangan ini akan membuat tubuh melakukan hal yang di luar kebiasaan, yaitu membongkar energi cadangan agar tubuh mendapat energi instan yang bisa digunakan untuk beraktivitas," ujar Panji.
Pembongkaran energi inilah, yang melahirkan berbagai efek kurang nikmat untuk dirasakan.
Baca Juga: Penyandang Alergi Perlu Tahu Tentang Efek Samping Vaksin Covid-19
Tubuh akan merasa sangat lemah, lelah, bahkan juga terkadang disertai sensasi panas. Pembongkaran energi ini juga hal yang biasa terjadi ketika kita berolahraga terlalu kuat.
Karena pasokan energi habis, maka tubuh akan mengambil cadangan pada tabungan lemak dan otot. Efeknya, tubuh akan merasa panas, lemah, juga pegal dan linu.
Sebenarnya tak ada yang bisa kita lakukan untuk menghindari efek sensasi panas dan lemah letih lesu ini.
Baca Juga: Cara Mudah Mengontrol Tekanan Darah Saat Puasa, Coba Kosumsi 5 Bahan Alami Ini
Yang berarti, ini adalah efek wajar dari proses tubuh berpuasa. Yang bisa kita lakukan adalah menyeimbangkan antara asupan kalori ketika sahur dengan aktivitas harian.
Kalau memungkinkan, hindari aktivitas fisik terlalu berlebihan agar tubuh tak harus membongkar cadangan lemak.
Kemudian jika merasa sudah sangat lemah, lebih baik mempertimbangkan untuk membatalkan puasa daripada tubuh akhirnya drop dan berakhir pingsan.
Menurut dr. Panji, agar cadangan kalori tak gampang habis, sebaiknya makan banyak sajian bergizi ketika sahur.
Akan lebih baik jika diimbangi dengan suplemen sesuai kebutuhan masing-masing.
Berpuasa tanpa sahur, adalah yang paling berisiko terkena efek panas, letih dan lesu yang menganggu rutinitas harian.(*)
#berantasstunting
#HadapiCorona
#BijakGGL
Source | : | Kompas.com,Nhs.uk |
Penulis | : | Ine Yulita Sari |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar