4. Gangguan seksual
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Clinical Endocrinology and Metabolism pada tahun 2002 menunjukkan bahwa banyak pria yang sering begadang juga memiliki kadar testosteron yang rendah.
Spesialis tidur mengatakan bahwa pria dan wanita yang kurang tidur melaporkan libido yang lebih rendah dan kurang minat pada seks.
Energi yang terkuras, kantuk, dan meningkatnya ketegangan mungkin merupakan penyebab utama.
5. Membuat depresi makin parah
Insomnia dan depresi saling mempengaruhi. Kurang tidur sering kali memperburuk gejala depresi, dan depresi bisa membuat lebih sulit tidur.
Baca Juga: Rasulullah SAW Menyukai Buah Labu, Ternyata Ini 6 Manfaatnya yang Diakui Ilmu Kesehatan Modern
6. Permasalahan kulit
Bagi seorang yang sering begadang dan kurang tidur dapat menyebabkan kulit tidak kencang, garis-garis halus, dan lingkaran hitam di bawah mata.
Ketika tidak cukup tidur, tubuh akan melepaskan lebih banyak hormon stres kortisol.
Dalam jumlah berlebih, kortisol dapat memecah kolagen kulit, protein yang menjaga kulit tetap halus dan elastis.
7. Penurunan fungsi otak
Pada tahun 2009, para peneliti Amerika dan Perancis menetapkan bahwa peristiwa otak yang disebut "riak gelombang tajam" bertanggung jawab untuk menggabungkan memori.
Riak juga mentransfer informasi yang dipelajari dari hippocampus ke neokorteks otak, tempat ingatan jangka panjang disimpan.
Riak gelombang yang tajam sebagian besar terjadi selama tingkat tidur yang paling dalam dalam waktu yang cukup.
Artinya jika seseorang kurang tidur atau begadang kemungkinan akan mengalami penurunan.
Baca Juga: Tidur Tengkurap Dibenci Rasulullah SAW, Ternyata Ini Dampaknya Bagi Tubuh
Source | : | Webmd |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar