Proses naik turunnya kadar gula darah secara cepat ini dapat memicu sakit kepala.
Untuk mengatasi sakit kepala saat puasa karena hipoglikemia, disarankan untuk mengonsumsi makanan dan minuman berkadar gula rendah saat sahur dan berbuka.
Melansir Khaalej Times, pilih asupan dengan kadar indeks glikemik yang rendah, sehingga kadar gula darah tidak naik dan turun dengan cepat.
Beberapa asupan dengan indeks glikemik rendah di antaranya karbohidrat kompleks seperti nasi merah, serealia, dan biji-bijian.
Selain itu, konsumsi yoghurt buah rendah lemak, buah-buahan, sayuran, dan kacang-kacangan.
Hindari karbohidrat sederhana seperti gula, minuman berpemanis, nasi putih, sampai asupan berbasis terigu.
Baca Juga: Stres dan Tidak Fokus Kerja Saat Puasa? Ini Cara Mengatasinya Tanpa Harus Batal
3. Cegah pengurangan kafein mendadak
Jika terbiasa mengonsumsi kafein dari kopi, teh, cokelat, setiap hari, tak heran kita rentan pusing saat berpuasa.
Kondisi ini disebabkan tubuh mengalami penarikan kafein. Untuk mengantisipasinya, coba ubah kebiasaan mengonsumsi kafein saat puasa.
Minum asupan berkafein seperti kopi, teh, cokelat, setelah minum air putih dan perut sudah terisi setelah buka puasa.
Hindari minum asupan berkafein terlalu dekat dengan jadwal tidur atau dengan porsi berlebihan.
Setelah tubuh mulai terbiasa, secara bertahap latih tubuh untuk mengurangi porsinya.(*)
#berantasstunting
#HadapiCorona
#BijakGGL
Source | : | Kompas.com,news24.com |
Penulis | : | Aldita Prafitasari |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar