GridHEALTH.id - Sakit kepala sering terjadi selama Ramadan biasanya karena dehidrasi, pasokan kafein yang berkurang dan gula darah rendah.
Selain efek samping puasa, sakit kepala sering kali dikaitkan dengan pemicu - seperti stres, jenis makanan, atau dehidrasi.
Dr Taoufik Al Saadi, kepala petugas medis dan Ketua Departemen Neurologi di Pusat Psikiatri dan Neurologi Amerika, menjawab pertanyaan tentang sakit kepala dan migrain saat puasa Ramadan ini.
Apa sajakah penyebab umum sakit kepala?
Jawab; Sakit kepala bisa disebabkan oleh beberapa hal. Secara umum, ada dua jenis sakit kepala yang berbeda, yang disebabkan oleh penyebab primer atau sekunder.
Penyebab utama terutama terkait dengan stres, dan sakit kepala karena tegang adalah hasil yang paling umum. Migrain adalah bentuk lain dari sakit kepala primer.
Penyebab sakit kepala sekunder adalah akibat dari gangguan struktural atau metabolisme di otak.
Dalam kasus ini, mungkin ada patologi yang mendasari yang dapat menyebabkan sakit kepala, seperti tumor otak atau pendarahan otak.
Baca Juga: Menjalankan Program Diet Menurunkan Berat Badan Saat Puasa Ramadan Harus Dipantau Ahli Gizi
Apa cara terbaik untuk mengobati sakit kepala?
Jawab; sakit kepala, migrain, atau pusing saat puasa mudah disembuhkan.
Dengan begitu, Anda tak perlu membatalkan ibadah wajib ini. Berikut sejumlah cara mengatasi sakit kepala saat puasa sesuai penyebabnya:
1. Jaga kecukupan cairan tubuh
Dilansir dari Health24, tubuh manusia sebagian besar terdiri atas air.
Saat kadar air menurun, otak mulai menghasilkan histamin. Reaksi alami ini bertujuan untuk melindungi otak agar tidak kehabisan pasokan air. Pengeluaran histamin ini acapkali menyebabkan rasa sakit dan kelelahan.
Baca Juga: Cara Sahur Sesuai Contoh Rasulullah SAW, Dapat Pahala Juga Kesehatan
Tak jarang orang mengalami sakit kepala dan merasa lemas saat berpuasa dan tubuh kekurangan cairan. Untuk itu, pastikan untuk menjaga kecukupan cairan tubuh saat puasa.
Upayakan minum delapan gelas air putih setelah berbuka sampai sahur. Bila perlu, konsumsi buah dan sayur yang banyak mengandung air seperti semangka, pepaya, buah naga, timun, melon, blewah, dll.
2. Kendalikan kadar gula darah agar tetap stabil
Hipoglikemia atau kondisi saat gula darah rendah juga dapat memicu sakit kepala.
Makan atau minum asupan tinggi gula saat sahur atau sebelum berpuasa dapat membuat kadar gula darah melonjak dengan cepat diikuti penurunan yang signifikan.
Baca Juga: Solusi Masalah Tidur Saat Puasa Ramadan, Tidur Sebentar Hingga Mengantuk di Siang Hari
Proses naik turunnya kadar gula darah secara cepat ini dapat memicu sakit kepala.
Untuk mengatasi sakit kepala saat puasa karena hipoglikemia, disarankan untuk mengonsumsi makanan dan minuman berkadar gula rendah saat sahur dan berbuka.
Melansir Khaalej Times, pilih asupan dengan kadar indeks glikemik yang rendah, sehingga kadar gula darah tidak naik dan turun dengan cepat.
Beberapa asupan dengan indeks glikemik rendah di antaranya karbohidrat kompleks seperti nasi merah, serealia, dan biji-bijian.
Selain itu, konsumsi yoghurt buah rendah lemak, buah-buahan, sayuran, dan kacang-kacangan.
Hindari karbohidrat sederhana seperti gula, minuman berpemanis, nasi putih, sampai asupan berbasis terigu.
Baca Juga: Stres dan Tidak Fokus Kerja Saat Puasa? Ini Cara Mengatasinya Tanpa Harus Batal
3. Cegah pengurangan kafein mendadak
Jika terbiasa mengonsumsi kafein dari kopi, teh, cokelat, setiap hari, tak heran kita rentan pusing saat berpuasa.
Kondisi ini disebabkan tubuh mengalami penarikan kafein. Untuk mengantisipasinya, coba ubah kebiasaan mengonsumsi kafein saat puasa.
Minum asupan berkafein seperti kopi, teh, cokelat, setelah minum air putih dan perut sudah terisi setelah buka puasa.
Hindari minum asupan berkafein terlalu dekat dengan jadwal tidur atau dengan porsi berlebihan.
Setelah tubuh mulai terbiasa, secara bertahap latih tubuh untuk mengurangi porsinya.(*)
#berantasstunting
#HadapiCorona
#BijakGGL
Source | : | Kompas.com,news24.com |
Penulis | : | Aldita Prafitasari |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar