GridHEALTH.id - Di jaman yang serba mudah ini, makan mungkin bukan sesuatu yang kita anggap suatu masalah.
Bagaimana cara kita makan dan apa yang kita makan sudah menjadi kebiasaan sehari-hari yang kita anggap benar
Namun, ada beberapa hal yang malah bisa mengantar kita ke penyakit. Salah satunya adalah masalah obesitas yang tidak dapat disepelekan karena merupakan satu dari 5 penyebab utama kematian di seluruh dunia.
Prof Dr Abdul Basyid Muhammad As Sayid, pakar kedokteran dan biofisika mengatakan, bagaimana nabi mengatur program makan alias diet, sehingga kesehatan tubuh tetap terjaga.
Nah, diet cara Rasulullah SAW itu, sebaiknya kita memakan buah-buahanan lebih dulu sebelum makan makanan yang berat.
Selanjutnya makan dengan menggunakan 3 jari. Makan cara duduk dalam posisi tegak sambil mengunyah makan secara perlahan.
Baca Juga: Waktu Sahur Sudah Mepet, Wafel Telur Kaya Gizi Ini Bisa Jadi Pilihan
Perlu juga diketahui kebiasaan makan Rasulullah SAW saat makan, yang terbukti membuat kita yang mengikutinya sehat.
1. Porsi kecil & kesederhanaan
Diceritakan oleh Anas: Sepengetahuanku, Nabi tidak pernah makan di nampan besar sama sekali, dia juga tidak pernah makan roti tipis yang dipanggang dengan baik, dia juga tidak pernah makan di meja makan. (Bukhari)
Penelitian medis terbaru sekarang menunjukkan bahwa cara terbaik untuk mengontrol asupan makanan kita adalah dengan membatasi ukuran porsi, dan cara terbaik untuk melakukannya adalah dengan mengganti mangkuk dan piring besar dengan versi yang lebih kecil.
Baca Juga: Cukup Perhatikan 9 Hal Ini Untuk Menurunkan Berat Badan, Tanpa Harus Olahraga Rutin
Ini menghasilkan lebih sedikit makanan yang dimakan dari waktu ke waktu. Dan SubhanAllah ini adalah apa yang Nabi kita (SAW) lakukan secara alami selama bertahun-tahun yang lalu.
Yang juga menarik untuk dicatat di sini adalah, meskipun Nabi hidup di masa di mana makanan langka dan hikmah yang diterima adalah "makan sebanyak yang Anda bisa ketika Anda mendapatkannya", dia tetap bersikeras makan dengan cara yang terkendali.
Ini menunjukkan betapa pentingnya memiliki kendali atas porsi dan kebiasaan makan kita.
Baca Juga: Pemerintah India Kewalahan, Dokter Singh: 'Pertempuran Terjadi Setiap Hari
2. Makan dengan etiket dan rasa hormat yang tepat
Diceritakan oleh Abu Juhaifa: Ketika saya bersama Nabi dia berkata kepada seorang pria yang bersamanya, "Saya tidak mengambil makanan saya saat bersandar." (Bukhari)
Ini adalah hadits yang menarik karena menunjukkan pentingnya dan rasa hormat yang dimiliki Nabi (SAW) untuk karunia Allah.
Kita hidup di era di mana makanan murah, mudah didapat, berlimpah dan bervariasi. Akibatnya, kami tidak berpikir dua kali untuk menyia-nyiakannya, membuang makanan yang setengah dimakan, dan memperlakukannya dengan rasa hormat yang pantas.
Di sisi lain, Nabi kita bahkan tidak mau makan sambil bersandar.
Baca Juga: Itikaf Mengikuti Sunnah Rasulullah, Tapi Besok Kerja, Ini Tips Jaga Kebugarannya
3. Tidak melulu makan daging
Diriwayatkan Sahl bin Sad: Kami dulu bahagia pada hari Jumat, karena ada seorang wanita tua yang biasa mencabut akar Silq dan memasukkannya ke dalam panci masak dengan beberapa jelai.
Setelah kami selesai berdoa, kami akan mengunjunginya dan dia akan menyajikan hidangan itu di hadapan kami.
Jadi kami dulu senang di hari Jum'at karena itu, dan kami tidak pernah biasa makan atau tidur siang kecuali setelah sholat Jum'at. Demi Allah, makanan itu tidak mengandung lemak. (Bukhari)
Baca Juga: Gaya Hidup Sehat Orang Paling Berpengaruh dalam Sejarah Dunia adalah Nabi Muhammad SAW
Setiap minggu para Sahabat menantikan makanan yang sepenuhnya vegetarian dan bebas lemak.
Sahabat tidak mengharuskan setiap makanan mereka menyertakan elemen daging.
Ini adalah sesuatu yang perlu kita renungkan karena hampir semua makanan kita melibatkan beberapa daging.
Ini tidak hanya menyebabkan ketidak berkelanjutan bagi lingkungan, tetapi juga membatasi variasi dan kualitas nutrisi kita.
Beberapa daging memang enak, tetapi melakukan apa pun secara berlebihan tidak akan pernah bagus.(*)
#berantasstunting
#HadapiCorona
#BijakGGL
Penulis | : | Aldita Prafitasari |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar