GridHEALTH.id - Kondisi pandemi Covid-19 di India semakin buruk.
Setelah tsunami Covid-19 menerjang, dari hari ke hari India tidak ada kemajuan. Yang ada jumlah aksus semakin naik.
Baca Juga: Sering Cuci Tangan dengan Sabun Membuat Kulit Kering dan Pecah-pecah?
Bahkan kini tenaga medis di rumah sakit sudah banyak yang terpapar Covid-19, tapi mereka terpaksa harus tetap bekerja.
Karena kondisi semakin genting dan gawat, melansir indianexpress.com pada Minggu (9/5/2021), Perdana Menteri Inda, Narendra Modi, dituduh tidak melaksanakan tugasnya dengan benar.
Tudingan itu diperkuat dari data Worldometers.info hingga Minggu (9/5/2021), total ada 21,9 juta kasus di India dnegan 238.000 orang tewas.
Pada hari Jumat (7/5/2021), ada 389.672 kasus dalam harian.
Krisis ini lantas membuat Kongres menuduh Pusat gagal dalam melindungi kehidupan orang-orang.
Baca Juga: Manfaat Yoga Mulai dari Hilangkan Stres Hingga Tunrunkan Berat Badan
Karenanya kini teriakan India lockdown terus dikumandangkan.
Drug Controller General of India (DCGI) sendiri kini telah menyetujui obat oral anti-Covid yang dikembangkan oleh DRDO bekerja sama dengan Laboratorium Dr Reddy.
Obat tersebut untuk penggunaan darurat, kata Kementerian Pertahanan Union.
Uji klinis menunjukkan bahwa obat, 2-deoksi-D-glukosa (2-DG), membantu pemulihan lebih cepat pada pasien yang dirawat di rumah sakit, mengurangi ketergantungan oksigen tambahan.
Kabar baik liannya, India mendapat tambahan ventilator dari Kanada.
Baca Juga: Minuman Manis Membunuh 184.000 Orang Setiap Tahun, Studi Terbaru
Sekitar 50 ventilator dan 25.000 vial Remdesivir tiba di bandara Delhi dari Kanada.
Sementara itu dilaporkan kasus kematian di India semakin besar.
Di distrik Amritsar menurut Departemen Kesehatan Punjab, telah mencatat 283 kematian akibat Covid-19 di bulan April.
Baca Juga: 5 Bahan Pengganti Santan, Sehat dan Lezat Rayakan Idul Fitri
Meskipun angka resmi ini mencakup daerah pedesaan dan perkotaan di kabupaten tersebut, dua krematorium utama di kota Amritsar telah mengalami peningkatan yang mengkhawatirkan.
Petugas urusan di tempat kremasi Shivpuri dekat Kuil Durgiana dan tempat kremasi Shahidan dekat Gurudwara Baba Deep Singh di kota tersebut mengatakan bahwa total kremasi telah lebih dari 1.000 pada bulan April.
Situasi rumah skait jangan ditanya pasien yang datang menempuk sampai harus antre mendapatkan tindakan medis.
Baca Juga: Ditemukan, Penyebab Penyakit Parkinson yang Menyerang Lansia
Seementara itu disebutkan tenaga medis sudah banyak yang terinfeksi Covid-19, tapi tetap bekerja.(*)
Baca Juga: Daftar 5 Nutrisi yang Akan Mencegah Rambut Rontok di Masa Menopause
#berantasstunting
#HadapiCorona
#BijakGGL
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar