GridHEALTH.id - Diabetes pada ibu hamil adalah momok tersendiri bagi perempuan hamil.
Sebab mereka yang tidak punya riwayat dan turunan diabetes sebelumnya, saat hamil bisa saja mengalami diabetes kehamilan, dalam bahasa ilmiah disebut diabetes gestasional.
Untuk itulah setiap perempuan, terlebih ibu hamil, wajib mengetahui gejala diabetes pada ibu hamil.
Gejala diabetes pada ibu hamil gejalanya ada yang khas dan umum.
Tapi tidak bisa dipungkiri gejala diabetes pada ibu hamil, pada sebagian perempuan tidak bisa mendeteksinya.
Namun tidak usah khawatir, diabetes pada ibu hamil ini biasanya bersifat sementara.
Maksudnya ibu hamil mengelami diabetes hanya saat hamil saja.
Setelah melahirkan akan kembali normal. Namun ibu setelah melahirkan harus tetap rutin kontrol gula darah, sebab sudah menjadi berisiko.
Baca Juga: Diabetes Gestasional Selama Kehamilan, Perlu Konsumsi Makanan Ini
Pada bebebrapa perempuan, diabetes saat hamil yang dialami akan berlanjut setelah melahirkan dan menjadi diabetes tipe 2.
Bagaimana cara mengobati diabetes pada ibu hamil?
Tidak lain, melansir American Pragnancy Association, dalam artikel 'Gestational Diabetes', disebutkan, dengan mengontrol kadar gula darah, swa-monitor kadar glukosa darah, terapi insulin, jika perlu, dan paling penting Manajemen diet dan olahraga.
Walau tidak bisa diobati, namun ada upaya yang bisa dilakukan untuk mencegah mengalami diabetes pada kehamilan, sekalipun memang tidak menjamin 100 persen. yaitu;
* Makan makanan sehat - Pilih makanan tinggi serat dan rendah lemak dan kalori. Fokus pada buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian. Upayakan variasi untuk membantu Anda mencapai tujuan tanpa mengurangi rasa atau nutrisi. Perhatikan ukuran porsi.
Baca Juga: Jangan Anggap Enteng Penyakit Infeksi Jamur Kuku, Pengobatannya Bisa Sampai 1 Tahun
* Tetap aktif - berolahraga sebelum dan selama kehamilan dapat membantu melindungi dari perkembangan diabetes gestasional.
Usahakan untuk melakukan aktivitas sedang selama 30 menit hampir setiap hari dalam seminggu.
Jalan-jalan cepat setiap hari. Kendarai sepeda Anda. Lap renang.
Aktivitas singkat - seperti parkir lebih jauh dari toko saat menjalankan tugas atau istirahat sebentar - semuanya juga bertambah.
Baca Juga: 9 Alasan Minum Kopi Menyehatkan Bagi Wanita Jika Takarannya Tepat
* Mulailah kehamilan dengan berat badan yang sehat - jika berencana untuk hamil, menurunkan berat badan ekstra sebelumnya dapat membantu mendapatkan kehamilan yang lebih sehat.
* Berfokuslah untuk membuat perubahan yang bertahan lama pada kebiasaan makan yang dapat membantu melewati kehamilan, seperti makan lebih banyak sayur dan buah.
* Jangan menambah berat badan lebih dari yang disarankan - menambah berat badan selama kehamilan adalah normal dan sehat.
Tetapi kenaikan berat badan yang terlalu banyak terlalu cepat dapat meningkatkan risiko diabetes gestasional. Tanyakan kepada dokter berapa jumlah penambahan berat badan yang wajar.
Adapun gejala diabetes pada kehamilan yang wajib kita ketahui adalah;
Baca Juga: 4 Alasan Kenapa Kita Tidak Boleh Rakus Makan Nasi
* Gula dalam urin (terungkap dalam tes yang dilakukan di kantor dokter Anda)
* Haus yang tidak biasa
* Sering buang air kecil
* Kelelahan
* Mual
* Infeksi vagina, kandung kemih, dan kulit yang sering
* Penglihatan kabur
Baca Juga: 8 Minuman Berisiko Bagi Penyandang Diabetes, Tidak Manis Tapi Kandungan Gulanya Tinggi
Untuk diketahui, sekitar 2-5% wanita hamil mengalami diabetes gestasional; jumlah ini dapat meningkat menjadi 7-9% dari ibu yang lebih cenderung memiliki faktor risiko.
Skrining untuk penyakit ini biasanya dilakukan antara minggu ke 24 dan 28 kehamilan.
Dokter menguji diabetes gestasional selama waktu ini karena plasenta memproduksi hormon dalam jumlah besar yang dapat menyebabkan resistensi insulin.
Jika hasilnya menunjukkan peningkatan kadar, pengujian lebih lanjut akan dilakukan untuk memastikan diagnosis diabetes gestasional.
Adapun ibu paling berisiko mengalami diabetes pada kehamilan adalah;
* Kegemukan dan obesitas
* Kurangnya aktivitas fisik
* Diabetes kehamilan atau pradiabetes sebelumnya
Baca Juga: Penyakit Infeksi Jamur Kuku pada Anak, Tidak Bahaya Namun Mengganggu
* Mengalami sindrom ovarium polikistik
* Adadiabetes pada anggota keluarga dekat
* Sebelumnya pernah melahirkan bayi dengan berat lebih dari 9 kilogram
* Ibu termasuk dari ras wanita berkulit hitam, Hispanik, Indian Amerika, dan Amerika Asia memiliki risiko lebih tinggi terkena diabetes gestasional.
Baca Juga: Penyandang Diabetes Perlu Mendapatkan Perawatan Mental, Depresi dan Stres Bisa Datang Silih Berganti
Untuk dicatat, jika gejala diabetes pada kehamilan bisa segerea dideteksi dan dilakukan penangan yang tepat, sedikit risiko komplikasi yang bisa terjadi.
Adapun komplikasi diabetes pada kehamilan;
* Berat badan lahir besar
* Persalinan prematur - persalinan dini mungkin disarankan karena bayinya besar.
* Sindrom gangguan pernapasan - bayi yang lahir lebih awal dari ibu dengan diabetes gestasional mungkin mengalami kesulitan bernapas yang serius.
* Gula darah rendah - terkadang bayi dari ibu dengan diabetes gestasional mengalami gula darah rendah (hipoglikemia) segera setelah lahir.
Episode hipoglikemia yang parah dapat menyebabkan kejang pada bayi. Pemberian makan yang cepat dan terkadang larutan glukosa intravena dapat mengembalikan kadar gula darah bayi ke normal.
Baca Juga: Penyakit Infeksi Kuku Cantengan, Kenali Gejala dan Cara Penyembuhan
* Obesitas dan diabetes tipe 2 di kemudian hari. Bayi dari ibu yang mengidap diabetes gestasional memiliki risiko lebih tinggi terkena obesitas dan diabetes tipe 2 di kemudian hari.
* Kelahiran mati. Diabetes kehamilan yang tidak diobati dapat menyebabkan kematian bayi sebelum atau segera setelah lahir.(*)
Source | : | American Pragnancy Association - Diabetes |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar