GridHEALTH.id - Operasi adalah sebuah tindakan medis pada tubuh pasien untuk mengatasi penyakit tertentu, atau masalah kesehatan tertentu.
Walau operasi adalah tindakan medis, seperti halnya obat, tetap saja ada risiko kesehatannya.
Risiko kesehatan dari operasi adalah pasien bisa mengalami penyakit infeksi paska operasi.
Penyakit infeksi paska operasi tersebut dalam bahasa kedokteran disebut surgical site infections (SSI).
Penyebab penyakit infeksi paska operasi terjadi, biasanya disebabkab oleh kuman.
Yang paling umum termasuk bakteri Staphylococcus, Streptococcus, dan Pseudomonas.
Kuman dapat menginfeksi luka bedah melalui berbagai bentuk kontak, seperti dari sentuhan petugas medis (dalam tenaga kesehatan yang terlibat dalam operasi seseorang), atau alat bedah yang terkontaminasi, melalui kuman di udara, atau melalui kuman yang sudah ada di dalam tubuh dan kemudian menyebar ke dalam luka.
Baca Juga: 7 Manfaat Daun Alpukat, Turukan Gula Darah Hingga Bantu Diet
Untuk diketahui, kulit adalah pelindung alami melawan infeksi.
Bahkan dengan banyak tindakan pencegahan dan protokol untuk mencegah infeksi, operasi apa pun yang menyebabkan kerusakan pada kulit dapat menyebabkan infeksi.
Seseorang yang menjalani operasi, melansir Johns Hopkins Medicine pada artikel ilmiah dengan judul 'Surgical Site Infections', disebutkan kemungkinan mengembangkan hal ini sekitar 1% hingga 3%.
Jenis infeksi paska operasi
Baca Juga: Kehamilan Nagita Slavina, Tiba-tiba Kram Perut di Trimester Pertama
SSI biasanya terjadi dalam 30 hari setelah operasi. CDC menjelaskan 3 jenis infeksi paska operasi:
* Superficial incisional SSI. Infeksi ini terjadi tepat di area kulit tempat sayatan dibuat.
* Deep incisional SSI. Infeksi ini terjadi di bawah area sayatan di otot dan jaringan di sekitar otot.
* Organ or space SSI. Jenis infeksi ini dapat terjadi di area tubuh mana pun selain kulit, otot, dan jaringan di sekitarnya yang terlibat dalam pembedahan. Ini termasuk organ tubuh atau ruang antar organ.
Baca Juga: OCD VS “Neat Freak”, Kelihatan Serupa Tapi Tak Sama
Tanda dan gejala infeksi tempat operasi
Semua penyakit infeksi paska operasi dapat menyebabkan kemerahan, penyembuhan tertunda, demam, nyeri, nyeri tekan, hangat, atau bengkak.
Berikut adalah tanda dan gejala lain untuk jenis infeksi paska operasi tertentu:
* Superficial incisional SSI, dapat menghasilkan nanah dari lokasi luka.
Sampel nanah dapat ditumbuhkan dalam kultur untuk mengetahui jenis kuman penyebab infeksi.
* Deep incisional SSI, juga dapat menghasilkan nanah.
Situs luka dapat terbuka kembali dengan sendirinya, atau ahli bedah dapat membuka kembali luka dan menemukan nanah di dalam luka.
Baca Juga: Penyakit Infeksi Malaria, Nyamuk Malaria Suka Aroma Tubuh Manusia, Waspada!
* Organ or space SSI dapat menunjukkan keluarnya nanah yang berasal dari saluran pembuangan yang ditempatkan melalui kulit ke dalam ruang atau organ tubuh.
Kumpulan nanah, yang disebut abses, adalah area nanah yang tertutup dan jaringan yang hancur dikelilingi oleh peradangan.
Abses dapat terlihat saat ahli bedah membuka kembali luka atau dengan pemeriksaan sinar-X khusus.
Baca Juga: Angkanya Terus Meningkat, Waspadai Faktor Risiko Kanker Darah Pada Anak
Siapa yang paling berisiko mengalami penyakit infeksi paska operasi?
* Pasien yang menjalani operasi yang berlangsung lebih dari 2 jam
* Pasien memiliki masalah atau penyakit medis lainnya (komorbid)
* Pasien lansia
* Pasien dengan kelebihan berat badan, obesitas
Baca Juga: 5 Jenis Makanan yang Bermanfaat Menurunkan Tekanan Darah Tinggi
* Pasien yang merokok
* Pasien penyintas kanker, daya tahan tubuh yang lemah, diabetes
* Pasien yang menjalani operasi darurat
* Pasien yang menjalani operasi di perut.(*)
Source | : | Johns Hopkins Medicine - SSI |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar