GridHEALTH.id - Fobia adalah rasa ketakutan yang berlebihan akan sesuatu hal yang begitu menguasai diri.
Karenanya fobia bukan sebauh hal normal. Sebab walau rasa takut dimiliki semua orang, sebagai pertahanan diri, tapi banyak orang mampu mengendalikan ketakutan tersebut.
Baca Juga: Pengobatan Covid-19 Ala Siti Fadilah, Cukup di Rumah Dengan Isolasi Mandiri, Benarkah?
Phobia ini bisa sangat mengganggu bagi para penderitanya karena bisa saja menghambat aktifitas
seseorang tersebut.
Karenanya fobia tidak bisa dibiarkan.
fobia sendiri, menurut Maryana, M. Psi, Psi psikolog dari Rumah Sakit Awal Bros Batam, melansir Awal Bros.com, mengatakan ada tiga jenis bentuk pobia dalam ilmu psikologi.
* Fobia Spesifik.
Fobia spesifik adalah rasa ketakutan akan satu hal yang tidak masuk akal dan tidak dapat dijelaskan seperti takut pada binatang.
* Fobia Sosial
Fobia sosial adalah kecemasan pada situasi sosial seperti mengangkat telepon, ketemu orang.
* Fobia Agora.
Phobia agora adalah kecemasan pada keramaian.
Sampai dengan saat ini penyebab Fobia belum ditemukan, namun biasanya muncul karena faktor
lingkungan.
Sebenarnya rasa cemas bisa hilang seiring bertambahnya usia anak. Misalnya saja banyak
anak kecil yang takut dengan suara petir, namun seiring bertambah usia mereka menyadari bahwa kalau hujan pasti ada petir sehingga rasa cemas tersebut akan hilang sendirinya.
“Anak-anak pada umumnya mengalami phobia sosial dan fobia spesifik, sedangkan pada remaja dan dewasa biasanya mengalami phobia sosial,” terang Psikolog Maryana.
Selain itu, peristiwa traumatik dianggap juga bisa menyebabkan phobia.
Tapi selain tiga hal di atas, melansir Grid.id (16/6/2021) yang mengutip dari American Psychological Association, Psych2go, ada juga fobia yang tidak umum dan ini menyeramkan.
1. Antrofobia
Jika antropologi adalah studi tentang masyarakat manusia, maka antropofobia adalah ketakutan terhadap mereka.
Jadi antrofobia ini rasa takut pada orang.
Institut Kesehatan Mental Nasional mengklasifikasikannya sebagai gangguan kecemasan sosial.
Jenis fobia ini dapat membuat sulit untuk membentuk dan mempertahankan hubungan, sehingga menghalangi pekerjaan, sekolah, dan jenis aktivitas sosial lainnya.
Baca Juga: Efek Samping Sulfonilurea, Obat Diabetes Bisa Merangsang Produksi Insulin
2. Ataksofobia
Ataxophobia adalah ketakutan akan ketidakteraturan atau ketidakrapian.
Banyak orang salah mengartikan ataxophobia sebagai gangguan obsesif-kompulsif (OCD).
Namun, keduanya memang cukup mirip.
Kata ataksia adalah kata Yunani untuk mendefinisikan kurangnya ketertiban atau kekacauan.
Jadi, orang-orang dengan fobia ini mengalami kesusahan bahkan dengan berpikir atau berantakan.
Mereka mungkin menjadi terobsesi dengan simetri dan kebersihan dan melakukan upaya bersama untuk menghindari kekacauan.
3. Achluofobia
Achluophobia juga disebut sebagai nyctophobia, adalah ketakutan akan kegelapan.
Baca Juga: Sejarah Coca Cola dan Ini yang Terjadi pada Peminumnya Dalam 1 Jam
Ketakutan ini umum terjadi pada anak-anak, tetapi juga dapat mempengaruhi orang dewasa.
Fobia ini tidak biasa seperti yang kamu pikirkan.
Alasan di balik perkembangan fobia ini tidak pasti, tetapi beberapa peneliti percaya bahwa itu adalah sisa-sisa evolusi–kegelapan membuat kita lebih rentan terhadap bahaya.
Namun, yang lain percaya bahwa itu mungkin terkait dengan kecemasan perpisahan dari figur keterikatan utama.
Meskipun achluophobia mungkin tampak tidak berbahaya, itu bisa melemahkan.
4. Katoptrofobia
Catoptrophobia adalah ketakutan akan cermin atau bayangan seseorang.
Catoptrophobia, juga dikenal sebagai spektrofobia atau eissoptrophobia, mungkin bersamaan dengan gangguan lain seperti dismorfia tubuh, PTSD, atau gangguan kecemasan.
Oleh karena itu, selama diagnosis, seorang dokter akan melakukan pemeriksaan menyeluruh sebelum mendiagnosis.
Mengatasi Fobia
Menurut Maryana untuk mengatasi fobia diperlukan pertolongan psikolog, karena psikolog ini akan
menyadarkan si penderita fobia terhadap rasa cemas yang berlebihannya tersebut.
Baca Juga: Inilah Alasan Cristiano Ronaldo Singkarkan Botol Coke dan Mengatakan; Minumlah air, bukan Coke
Selain itu psikolog akan memperbaiki penderita fobia dengan tingkah laku yakni memberikan tugas sebagai terapi.
“Contohnya adalah kita akan berikan tugas mencari gambar tikus di internet. Kalau sudah berani pegang fotonya, kita terapi dengan melihat langsung tikusnya. Mulai dari jarak jauh, kemudian mendekat,” tandasnya.
Bagaimana cara menghilangkan fobia? Menghilangkan phobia ini membutuhkan waktu yang tidak sebentar tergantung seseorang yang mengalami fobia tersebut.
Baca Juga: Cara Membuat Air Jahe dan Campurannya Memengaruhi Khasiat, Begitu juga Waktu Meminumnya
Agar kita terhindar dari phobia sebaiknya lakukan tips berikut ini:
* Sadari terlebih dulu bahwa pikiran itu salah. Misalnya, ketika punya pengalaman rumah terbakar atau mencium aroma terbakar, jangan langsung panik rumah bakal terbakar.
* Berpikirlah itu adalah pengalaman masa lalu dan belum tentu terjadi.
Misalnya, Ketika menemukan gambar editan yang membuat jijik, sadari bahwa itu hanya foto editan.(*)
Baca Juga: 10 Tips Ampuh Cegah Penyakit Infeksi Ibu Hamil, Bisa Membahayakan Bayi
Source | : | Rumah Sakit Awal Bros - Fobia |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar