GridHEALTH.id - Meskipun tidak ada hubungan langsung antara tuberkulosis (TB) dan peningkatan risiko dan keparahan Covid-19, pasien dengan TB yang sudah ada cenderung memiliki hasil yang lebih buruk setelah infeksi virus corona.
Oleh karena itu, penting bagi pasien TB juga untuk mendapatkan vaksinasi sedini mungkin, tanpa rasa takut, dan tentunya setelah berkonsultasi dengan dokter masing-masing.
Tuberkulosis (TB) adalah salah satu penyakit tertua dan serius yang diketahui umat manusia dan Indonesia termasuk dalam kategori “beban TB tinggi”.
Ada lebih dari 10 juta kasus TB aktif, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Penting diketahui TB paru dan Covid-19 terutama mempengaruhi paru-paru.
Selain itu, individu tersebut biasanya dalam keadaan immunocompromised. Menghentikan pengobatan akan menimbulkan bencana dalam beberapa kasus, terutama jika pasien terinfeksi virus corona. Baik Covid-19 dan Tuberkulosis memengaruhi sel paru-paru.
Bakteri (Mycobacterium tuberculosis) yang menyebabkan TB menyebabkan infeksi di paru-paru dan secara bertahap membunuh sel-sel yang bertanggung jawab untuk bernafas.
Baca Juga: Pengobatan Tuberkulosis (TBC), Habiskan Obatnya Agar Putus Penularan
Baca Juga: Diet Rendah Kalori, Pola Makan Paling Tepat Untuk Penyandang Diabetes
Apalagi penyembuhan apa pun yang terjadi adalah dengan jaringan parut fibrotik, yang merupakan kerusakan permanen.
Virus Covid-19 juga mempengaruhi sel paru-paru. Bayangkan situasi di mana kedua infeksi mengalahkan respons kekebalan alami dan menyebabkan komplikasi.
Kepatuhan paru-paru akan terganggu dan kapasitas individu untuk bernapas secara normal juga akan berkurang.
Sistem kekebalan tubuh kita secara alami mampu melawan infeksi; namun, ketika beban penyakit menjadi tinggi (karena sifat patogen yang sangat infektif, seperti yang terlihat pada pandemi ini), tubuh memerlukan dukungan untuk mengatasi agen penyebab.
Perlindungan tambahan yang sangat dibutuhkan ditawarkan oleh vaksin, yang hanya dirancang untuk merangsang sistem kekebalan untuk menghasilkan jumlah antibodi yang lebih tinggi (molekul yang melawan infeksi), daripada yang dihasilkan oleh respons kekebalan alami.
Ketika dua atau lebih dosis vaksinasi disarankan, itu untuk memastikan respons kekebalan jangka panjang dan meminimalkan keparahan dan komplikasi yang timbul dari infeksi.
Tujuan vaksinasi Covid-19 adalah untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh kita untuk mengatasi infeksi virus corona berikutnya (jika didapat).
Baca Juga: Anak Stunting Berisiko Mengalami Gangguan Pendengaran Saat Dewasa
Baca Juga: Penyakit Lansia, Cara Mencegah Cedera Tulang Akibat Jatuh di Rumah
Tetapi ada ketakutan di benak sebagian orang mengenai efek samping dari vaksin, atau bahwa vaksinasi akan memperburuk kondisi kesehatan mereka yang sudah ada sebelumnya.
“Vaksin tidak mengandung virus aktif atau organisme lain yang akan menyebabkan penyakit atau memperburuk kondisi kesehatan. Apalagi, vaksin tidak mengubah susunan genetik seseorang," kata dr. Anash Marshal Prajdipta dari Clinic Mayo di Maryland, Amerika Serikat.
Oleh karena itu, penting untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan untuk mendapatkan klarifikasi.
Baca Juga: Penyakit Infeksi Akibat Bakteri Acanthamoeba Keratitis Pada Lensa Kontak Bisa Sebabkan Kebutaan
Baca Juga: Manfaat Kunyit Atasi Penyakit Ginjal Kronis, Aman Tanpa Efek Samping
Sambil menunggu giliran untuk divaksinasi, pasien TB harus mengikuti semua tindakan pencegahan yang direkomendasikan untuk jarak sosial, isolasi (jika diperlukan), memakai masker, menjaga kebersihan, dll .(*)
#berantasstunting #hadapicorona #bijakGGL
Source | : | Mayo Clinic |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar