GridHEALTH.id - Pradiabetes atau diabetes borderline adalah suatu kondisi yang berkembang sebelum seseorang terkena diabetes tipe 2 dan melihat lonjakan kadar gula darah, tetapi tidak setinggi pada diabetes.
Pradiabetes adalah kombinasi dari gangguan glukosa puasa atau peningkatan glukosa postprandial (yaitu gangguan toleransi glukosa).
Konon, memiliki pradiabetes meningkatkan peluang terkena diabetes. Ini adalah peringatan tentang apa yang ada di depan jika tidak ditangani.
Individu dengan pradiabetes memiliki risiko lebih besar terkena diabetes tipe 2 dibandingkan seseorang dengan kadar gula darah normal.
Jika kita pradiabetes, maka sangat penting untuk membuat perubahan signifikan pada pola makan atau kebiasaan aktivitas kita.
Dr Sanjay Reddy, Konsultan Diabetologis, Rumah Sakit Fortis, Cunningham Road, Bangalore menjelaskan segala sesuatu tentang pradiabetes;
Baca Juga: 4 Hal yang Perlu Diketahui Sebagai Tanda-tanda Dini Serangan Diabetes
Baca Juga: 5 Faktor Terkait Gaya Hidup yang Bisa Meningkatkan Risiko Stroke
- Faktor risiko diabetes borderline/pradiabetes
Kelebihan berat badan, tidak aktif, memiliki kadar kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, memiliki anggota keluarga dekat dengan diabetes tipe 2.
Atau melahirkan bayi yang kelebihan berat badan, adalah beberapa faktor risiko yang dapat memperburuk peluang kita terkena pradiabetes.
- Gejala diabetes borderline /pradiabetes
Kebanyakan pradiabetes didiagnosis selama evaluasi rutin. Meskipun pradiabetes mungkin tidak memiliki tanda atau gejala apa pun, beberapa gejala yang harus waspadai.
Di antaranya meliputi sering buang air kecil, rasa haus yang meningkat, penglihatan kabur dan kelelahan.
- Menentukan apakah kita memiliki diabetes borderline /pradiabetes
Sementara pradiabetes adalah kondisi diam, menemui profesional medis untuk pemeriksaan rutin sangat penting untuk deteksi dini.
Dokter kemungkinan besar akan melakukan tes toleransi glukosa oral dan hemoglobin A1c (HbA1c).
Baca Juga: Manfaat Pisang, Pengobatan Rumahan Untuk Meredakan Nyeri Otot
Baca Juga: Diabetes Gestasional, Cara Menghilangkan Risiko Ini Saat Hamil
- Komplikasi diabetes borderline (pradiabetes)
Tingkat konversi pradiabetes menjadi diabetes bervariasi dari individu ke individu, dan karenanya penting untuk memantau gula secara teratur.
Peningkatan kadar glukosa darah membuat kita rentan terhadap risiko kesehatan dan kondisi kronis.
Kehilangan penglihatan, kerusakan saraf, penyakit kardiovaskular, kerusakan ginjal, adalah beberapa komplikasi potensial dari diabetes ambang.
Selain itu, kadar insulin yang tinggi yang disertai dengan resistensi insulin dapat menyebabkan masalah kesehatan tambahan yang parah.
- Beberapa perubahan gaya hidup untuk mencegah pradiabetes
Banyak penelitian telah membuktikan bahwa diet dan olahraga adalah cara terbaik mencegah perkembangan pradiabetes.
Memasukkan makanan utuh dan karbohidrat kompleks seperti kacang-kacangan, biji-bijian, dan sayuran bertepung sangat disarankan.
Katakan tidak pada gula sederhana, seperti yang ada dalam makanan olahan, karena gula dapat meningkatkan gula darah tanpa memberikan nutrisi yang sehat.
Fokus pada penurunan berat badan dan olahraga rutin karena mereka mengurangi risiko terkena diabetes hingga 60%.
Baca Juga: Tekanan Darah Pada Lansia Mulai Turun 14 Tahun Sebelum Kematian, Studi
Baca Juga: CT Value, Angka yang Perlu Diperhatikan Saat Melihat Hasil Tes PCR
Selain itu, mengawasi tanda dan gejala diabetes dan terus berkonsultasi dengan dokter untuk mengontrol kesehatan. (*)
#berantasstunting #hadapicorona #bijakGGL
Source | : | American Diabetes Association,The Indian Express |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar